Pada hari Jumat tanggal 14 Juni 2013 di Mapolda Sumut, Irjen
Pol Syarief Gunawan disambut dengan upacara adat Batak sebelum serah terima
jabatan sebagai Kapolda Sumatera Utara dari pendahulunya Irjen Pol Wisjnu Amat
Sastro. Ketika tiba di Mapolda Sumut di Medan, Irjen
Pol Syarief Gunawan disambut dengan barisan perwira pertama di jajaran Polda
Sumut.
Setelah itu, Kapolda Sumatera Utara yang baru tersebut menjalani proses penyambutan dengan upacara adat Batak disaksikan Wakapolda Brigjen Pol Basaruddin, seluruh pejabat utama dan kapolres di jajaran Polda Sumatera Utara. Proses upacara adat itu diawali dengan pemberian sambutan dengan bahasa Batak yang dipimpin salah satu tokoh adat etnis tersebut.
Setelah itu, Kapolda Sumatera Utara yang baru tersebut menjalani proses penyambutan dengan upacara adat Batak disaksikan Wakapolda Brigjen Pol Basaruddin, seluruh pejabat utama dan kapolres di jajaran Polda Sumatera Utara. Proses upacara adat itu diawali dengan pemberian sambutan dengan bahasa Batak yang dipimpin salah satu tokoh adat etnis tersebut.
Kemudian Irjen Pol Syarief Gunawan dikenakan kain
ulos, ikat kepala, tongkat "pangaluan", dan diberi beras yang disebut
"boras sipir ni tondi". Dalam narasi yang dibacakan, kain ulos tersebut
merupkan bentuk pengharapan kepada Irjen Pol Syarief Gunawan agar selalu dalam
lindungan Tuhan dalam menjalankan tugas. Ikat kepala merupakan lambang keksatriaan dan simbol
pemimpin sejati yang diharapkan dapat menunjukkan kebijaksanaan dan
keteladanan. Tongkat "pangaluan" merupakan lambang
keperkasaan dan semangat pantang mundur. Dengan simbol tersebut, diharapkan
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarief Gunawan sukses menjalankan tugasnya
dalam menjaga kamtibmas di daerah itu. Sedangkan pemberian dan penaburan "boras sipir ni
tondi" merupakan lambang kesetiaan, kesejahteraan, dan semangat pantang
mundur dalam menegakkan kebenaran.
Setelah upacara adat tersebut, Irjen Pol Syarief
Gunawan diiring menuju lapangan KS Tubun Mapolda Sumut untuk menjalani proses
serah terima jabatan Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradapo
melantik Irjen Pol Syarief Gunawan sebagai Kapolda Sumatera Utara menggantikan
Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Alumni Akademi Kepolisian tahun 1982 itu pernah
menjabat Dansat Brimob Polda Sumbar (1995), Asops korbrimob Polri (2001), Dir
Samapta Polada NTB (2006), Kapolda Maluku (2010), Widyaiswara Utama Sespim
Polri (2012).
Mantan
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengatakan, jabatan yang
diembannya selama ini penuh dengan tantangan karena banyaknya potensi konflik
di provinsi itu.
“Kalau
bahasa Medannya, ‘ngeri-ngeri sedap’,” katanya dalam acara pisah sambut dengan
unsur forum komunikasi pimpinan daerah dan tokoh masyarakat Sumut di Medan.
Menurut
Wisjnu, sebagai provinsi yang memiliki etnis yang sangat beragam, pihaknya
harus menghadapi berbagai karakter warga dan kelompok masyarakat.
Demikian
juga dengan potensi konflik yang ada, mulai dari sengketa tanah, pilkada,
pertambangan, premanisme, korupsi, hingga aksi terorisme,
Lain lagi dengan kemungkinan adanya kelompok masyarakat yang telah mengenalnya sejak lama sehingga dapat menimbulkan tidak terlalu mempedulikan kepemimpinannya di Polda Sumut.
Lain lagi dengan kemungkinan adanya kelompok masyarakat yang telah mengenalnya sejak lama sehingga dapat menimbulkan tidak terlalu mempedulikan kepemimpinannya di Polda Sumut.
Berbagai
potensi konflik tersebut bisa saja berkembang menjadi permalasahan serius yang
dapat mengganggu kamtibmas yang menjadi tanggung jawab Polda.
Namun,
karena pernah menetap di Kota Medan dan mendapatkan dukungan dari berbagai elemen
masyarakat, berbagai potensi konflik tersebut dapat diredam.
“Kalau
pun ada (konflik), masih bisa ditolerir. Jadi, ngeri-ngeri sedap. Karena besar
di Medan, sedapnya ada,” katanya.
Kapolda
Sumut yang baru Irjen Pol Syarief Gunawan mengatakan, pihaknya sangat
mengharapkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat untuk menyukseskan
tugas kepolisian di daerah itu.
Kerja
sama dan dukungan tersebut sangat dibutuhkan karena pihaknya akan menghadapi
berbagai tantangan tugas di Sumut, terutama di Medan yang merupakan salah satu
kota besar di Indonesia.
Sementara
mantan Kapolda Sumut Irjen Wisjnu mengatakan “Mohon dibantu agar bisa merasakan
‘sedapnya’ Medan,” ujarnya.
(Tekkom)