Saturday, 15 June 2013

Jabatan KAPOLDA SUMUT diserahterimakan



Pada hari Jumat tanggal 14 Juni 2013 di Mapolda Sumut, Irjen Pol Syarief Gunawan disambut dengan upacara adat Batak sebelum serah terima jabatan sebagai Kapolda Sumatera Utara dari pendahulunya Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Ketika tiba di Mapolda Sumut di Medan, Irjen Pol Syarief Gunawan disambut dengan barisan perwira pertama di jajaran Polda Sumut.

Setelah itu, Kapolda Sumatera Utara yang baru tersebut menjalani proses penyambutan dengan upacara adat Batak disaksikan Wakapolda Brigjen Pol Basaruddin, seluruh pejabat utama dan kapolres di jajaran Polda Sumatera Utara. Proses upacara adat itu diawali dengan pemberian sambutan dengan bahasa Batak yang dipimpin salah satu tokoh adat etnis tersebut.
 
Kemudian Irjen Pol Syarief Gunawan dikenakan kain ulos, ikat kepala, tongkat "pangaluan", dan diberi beras yang disebut "boras sipir ni tondi". Dalam narasi yang dibacakan, kain ulos tersebut merupkan bentuk pengharapan kepada Irjen Pol Syarief Gunawan agar selalu dalam lindungan Tuhan dalam menjalankan tugas. Ikat kepala merupakan lambang keksatriaan dan simbol pemimpin sejati yang diharapkan dapat menunjukkan kebijaksanaan dan keteladanan. Tongkat "pangaluan" merupakan lambang keperkasaan dan semangat pantang mundur. Dengan simbol tersebut, diharapkan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarief Gunawan sukses menjalankan tugasnya dalam menjaga kamtibmas di daerah itu. Sedangkan pemberian dan penaburan "boras sipir ni tondi" merupakan lambang kesetiaan, kesejahteraan, dan semangat pantang mundur dalam menegakkan kebenaran.
 
Setelah upacara adat tersebut, Irjen Pol Syarief Gunawan diiring menuju lapangan KS Tubun Mapolda Sumut untuk menjalani proses serah terima jabatan Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradapo melantik Irjen Pol Syarief Gunawan sebagai Kapolda Sumatera Utara menggantikan Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Alumni Akademi Kepolisian tahun 1982 itu pernah menjabat Dansat Brimob Polda Sumbar (1995), Asops korbrimob Polri (2001), Dir Samapta Polada NTB (2006), Kapolda Maluku (2010), Widyaiswara Utama Sespim Polri (2012). 

Mantan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengatakan, jabatan yang diembannya selama ini penuh dengan tantangan karena banyaknya potensi konflik di provinsi itu.
“Kalau bahasa Medannya, ‘ngeri-ngeri sedap’,” katanya dalam acara pisah sambut dengan unsur forum komunikasi pimpinan daerah dan tokoh masyarakat Sumut di Medan.
Menurut Wisjnu, sebagai provinsi yang memiliki etnis yang sangat beragam, pihaknya harus menghadapi berbagai karakter warga dan kelompok masyarakat.
Demikian juga dengan potensi konflik yang ada, mulai dari sengketa tanah, pilkada, pertambangan, premanisme, korupsi, hingga aksi terorisme,
Lain lagi dengan kemungkinan adanya kelompok masyarakat yang telah mengenalnya sejak lama sehingga dapat menimbulkan tidak terlalu mempedulikan kepemimpinannya di Polda Sumut.

Berbagai potensi konflik tersebut bisa saja berkembang menjadi permalasahan serius yang dapat mengganggu kamtibmas yang menjadi tanggung jawab Polda.
Namun, karena pernah menetap di Kota Medan dan mendapatkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, berbagai potensi konflik tersebut dapat diredam.
“Kalau pun ada (konflik), masih bisa ditolerir. Jadi, ngeri-ngeri sedap. Karena besar di Medan, sedapnya ada,” katanya.

Kapolda Sumut yang baru Irjen Pol Syarief Gunawan mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat untuk menyukseskan tugas kepolisian di daerah itu.
Kerja sama dan dukungan tersebut sangat dibutuhkan karena pihaknya akan menghadapi berbagai tantangan tugas di Sumut, terutama di Medan yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia.
Sementara mantan Kapolda Sumut Irjen Wisjnu mengatakan “Mohon dibantu agar bisa merasakan ‘sedapnya’ Medan,” ujarnya. 




(Tekkom)

No comments:

Post a Comment

Sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang PEDOMAN DASAR STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI.

Undang - undang No. 14 Tahun 2008 tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.

Menjalin Kemitraan (partnership and networking) adalah segala upaya membangun sinergi dengan potensi masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tenteram.

Silahkan sampaikan informasi, masukan, usul dan saran untuk mencapai citra Polri yang dicintai masyarakat.

Salam Persaudaraan!

Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023

Hinai, Selasa (25/7/23).  Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...