Sunday 16 November 2014

DIRGAHAYU KORPS BRIMOB POLRI KE-69


HUT BRIMOB DIWARNAI DENGAN ATRAKSI DAN SERAGAM LORENG
Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo sebagai Irup dalam pelaksanaan Upacara dan perayaan serta syukuran HUT Korps Brimob Polri ke-69, Mako Sat Brimob di jl. KH. Wahid Hasyim Medan yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 14 Nopember 2014. 
HUT Korps Brimob tahun ini mengambil tema "Korbrimob Polri siap melaksanakan sinergitas Polisional proaktif dalam rangka menanggulangi gangguan Kamtibmas bekadar tinggi guna terpeliharanya Kamdagri yang Kondusif".


Perayaan HUT kali ini diwarnai oleh atraksi - atraksi yang menegangkan, yaitu Peragaan Terjun payung yang diperagakan oleh 5 orang anggota Sat Brimob Polda Sumut yang dipimpin oleh Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Nirboyo, S.ik yang turut serta dalam aksi peragaan tersebut.
Selain itu beliau ikut juga melakukan aksi mematahkan besi (Dragon) dengan tangan kosong bersama Kaden C Sat Brimob Polda Sumut AKBP Adarma Sinaga, M.Hum pada saat Peragaan Silat Merpati Putih yang ditampilkan juga di lapangan Makosat.


Setelah aksi terjun payung, atraksi seni bela diri Tarung Derajat, Kungfu Naga Sakti dan Silat Merpati Putih. pasukan peragaan Sat Brimob Polda Sumut yang mengendarai kendaraan lapangan “SAGWAY” ini juga menampilkan kemahirannya dalam memperagakan Tembak Kepercayaan. Peragaan yang penuh dengan ketegangan ini dilakukan oleh Personil gabungan yang telah diseleksi sebagai penembak kepercayaan (Sniper) dan Regu Sniper tersebut didominasi oleh personil Den Gegana Sat Brimob Polda Sumut dibawah pengawasan Kordinator latihan AKP Endra Budianto.

Dalam kegiatan perayaan HUT ke-69 ini seluruh peserta menggunakan pakaian PDL Loreng Pelopor, yang sudah dishahkan oleh Kapolri. dalam amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo mengingatkan apa yang menjadi arahan Kapolri bahwa "Berdasarkan keputusan Kapolri, bahwa penggunaan PDL bermotif loreng secara resmi digunakan kembali, yang selama ini tidak pernah atau jarang digunakan," ujarnya.

Pakaian dinas PDL lapangan bermotif loreng ini sebenarnya bukan hal yang baru. Seragam loreng ini terakhir digunakan tahun 1998. Penggunaan kembali seragam loreng ini untuk mengenang kembali sejarah perjuangan pasukan Brimob dalam perjuangan Indonesia. Selain itu, seragam ini juga digunakan untuk pelaksanaan tugas dalam penugasan – penugasan khusus di medan-medan sulit seperti hutan dan pegunungan. Kapolri berpesan agar seluruh anggota dapat menjaga dengan baik seragamnya dan mewanti-wanti  untuk tidak menyalahgunakannya dengan melakukan perbuatan yang dapat merugikan kesatuan. "Kebijakan ini semoga dapat semakin tingkatkan solidaritas Polri, sebagai integral Polri. Jaga seragam yang saudara kenakan. Jangan salah gunakan untuk lakukan perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan martabat korps Brimob Polri," ujarnya.

"Kita sadari bersama, ke depan tantangan tugas yang akan kita hadapi tidak lah ringan. Kejahatan dengan berbagai modus operandi karena kemajuan pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, masyarakat yang cerdas dan kritis, mengharapkan Polri kerja profesional. Tak hanya penegakan hukum, tapi melakukan preventif dan preemtif," tambah Kapolri dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Kapolda Sumut.

JANGAN SALAHGUNAKAN LORENG
Terkait Korps Brimob Polri yang mengenakan seragam loreng saat memperingati HUT ke-69 kesatuan itu, Kapolri Jenderal Sutarman berpesan agar motif dari seragam ini jangan sampai disalahgunakan oleh personel Brimob.

Kapolri yang juga tampil dengan seragam baru tersebut menjelaskan, baju PDL lapangan bermotif loreng ini sebenarnya bukan hal yang baru. Seragam ini sudah pernah digunakan dulu kala. “Berdasarkan keputusan Kapolri, penggunaan pakaian dinas lapangan PDL bermotif loreng secara resmi digunakan kembali yang selama ini tak dilaksnakan,” ujarnya.

Penggunaan kembali seragam loreng ini untuk nilai sejarah perjuangan pasukan Brimob dalam perjuangan Indonesia. Selain itu, seragam ini juga digunakan untuk bertugas dalam medan-medan sulit seperti hutan. “Hal ini untuk historis sejarah perjuangan Brimob Polri. Khususnya pengamanan khusus di wilayah seperti hutan, seperti hutan di Poso yang menjadikan korban anggota kita. Seragam ini diharapkan mampu mendorong dan memberikan motivasi pasukan Brimob dalam tugas,” ujarnya.

Kapolri berpesan seluruh anggota dapat menjaga dengan baik seragamnya dan mewanti-wanti untuk tidak menyalahgunakan seragam untuk melakukan perbuatan yang dapat merugikan kesatuan. “Kebijakan ini semoga dapat semakin tingkatkan solidaritas Polri, sebagai integral Polri. Jaga seragam yang saudara kenakan, jangan salahgunakan untuk lakukan perbuatan yang dapat menurunkan harkat dan martabat korps Brimob Polri,” tuturnya.

ARAHAN KAPOLDA SUMUT
"Brimob disiapkan untuk menjamin keamanan dan ketertiban di Sumut. Bukan itu saja, Brimob juga disiapkan menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti anarkisme, terorisme, sabotase dan radikalisme agar tidak berkembang di Sumut,"jelasnya.


Lebih lanjut, Korps Brimob juga dituntut untuk memahami tugas dan perannya secara mendalam. Dengan fokus melaksanakan tugas pokoknya secara lebih baik yang diarahkan pada penanggulangan Kamtibmas berintensitas tinggi.
"Tingkatkan terus tujuh kemampuan Brimob sehingga secara simultan dapat mendukung pelaksanaan fungsi kepolisian dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas di seluruh wilayah tanah air,"terangnya.


Peningkatan kemampuan Brimob, kata Kapoldasu, membutuhkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki keterampilan memadai. Untuk itu, dibutuhkan latihan secara intensif agar kemampuan satuan tetap terpelihara. "Bangun keahlian perorangan serta kuasai peralatan khusus yang dimiliki dan manfaatkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada secara maksimal,"urainya.
Bahwa mulai saat ini, Brimob secara resmi memberlakukan penggunaan pakaian dinas lapangan (PDL) baru bermotif loreng berdasarkan Kep Kapolri Nomor KEP/781/IX/2014 tertanggal 30 September 2014. Hal ini kata Kapolda, dilaksanakan untuk mempertahankan nilai-nilai historis dan kesakralan PDL loreng Brimob.


"Pemanfaatannya dinilai efektif untuk mendorong pelaksanaan tugas pada situasi tertentu, khususnya menghadapi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi yang secara spesifik dapat terjadi di wilayah hutan dan pegunungan," ucapnya.

Kapolda juga menambahkan, sebagai langkah mengantisipasi unjuk rasa yang berkembang pada tindak anarkisme jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), pasukan Brimob akan disiagakan sebagai kekuatan pelapis.

Ia juga memberikan apresiasi positif kepada masyarakat yang ikut mengendalikan keamanan bersama personel Brimob terkait bentrok yang baru-baru ini terjadi di USU. Ini merupakan bukti bahwa sinergitas antara masyarakat dengan Brimob dalam menjaga kondusifitas sudah terjalin dengan baik.

Kemudian sebelum acara Hiburan dan makan siang bersama dimulai, acara syukuran dan pemotongan tumpeng dilaksanakan yang dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan oleh Kapolda Sumut kepada personil Sat Brimob Polda Sumut yang berprestasi serta berfoto bersama, diakhir rangkaian acara syukuran kegiatanpun ditutup dengan doa bersama.








(TEKKOM)

No comments:

Post a Comment

Sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang PEDOMAN DASAR STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI.

Undang - undang No. 14 Tahun 2008 tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.

Menjalin Kemitraan (partnership and networking) adalah segala upaya membangun sinergi dengan potensi masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tenteram.

Silahkan sampaikan informasi, masukan, usul dan saran untuk mencapai citra Polri yang dicintai masyarakat.

Salam Persaudaraan!

Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023

Hinai, Selasa (25/7/23).  Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...