Didalam Negara Demokrasi dan Era Reformasi menuju
masyarakat madani, kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak
setiap warga Negara sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945 dan diatur
dalam Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat dimuka umum.
Penyampaian pendapat dimuka umum yang berisi hasutan
berpotensi menimbulkan kerusuhan massa dapat mengakibatkan korban jiwa, harta
benda maupun kehormatan, maka penanganannya diperlukan methode dengan
memperhatikan aspek HAM,Hukum, Sosial budaya dan pertimbangan keamanan.
khususnya menjelang pelaksanaan pemilihan umum Kepala
Daerah / Wakil Kepala daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013, dimana telah
muncul tokoh - tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, dari Partai Politik yang
akan ikut dalam Pemilukada Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013.
Untuk menunjang kelancaran sistem penyelenggaraan
Pemilihan Umum Kepala Daerah / Wakil Kepala
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 yang Demokrasi dan senantiasa
menghormati beragam aspirasi Politik serta menjunjung tinggi supremasi hukum
dan Hak Asasi Manusia, maka Polri khususnya Polda Sumatera Utara mempunyai
kewajiban untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan Sumber Daya Manusia,
kesiapan peralatan, cara bertindak, melalui Latihan Penanganan Unjuk Rasa dalam
rangka Pengamanan Pemilihan Umum Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2013.
Polda Sumut Jl.KH. Wahid Hasyim (sabtu, 9 Pebruari 2013) yang meliputi Kegiatan Tugas Pam VIP, Pam Kampanye,
Pam logistik Pilkada, Pam TPS, pam Kantor KPU, Dalmas awal, Dalmas lanjutan, PHH Brimob, Penggunaan tindak Anarkis, Penanggulangan Teroris, Pembebasan Sandera, Penanganan BOM, serta melibatkan Unsur Pemadam Kebakaran Kota Medan dan Laboratorium Forensik Polda Sumut.
Dan dalam kegiatan peragaan ini dihadiri oleh para Kapolda / Wakapolda dan seluruh Pejabat Teras Polda Sumut serta Para Kapolres di jajaran Polda Sumut, juga dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari Pejabat Tinggi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara dan Kota Medan, termasuk juga dari Instansi terkait lainnya serta dihadiri juga oleh para Calon Gubsu dan Wagubsu yang akan berkompetisi diajang Pemilukada tahun 2013 ini.
Diasumsikan bahwa Situasi Kota Medan menjelang Pemilukada mulai memanas, dimana masing - masing Partai Politik, Peserta Pemilulkada sudah mulai
melakukan pelanggaran - pelanggaran peraturan dan Undang - undang. Terutama
dalam tahap kampanye hampir seluruh Kontestan melakukan kecurangan - kecurangan
dalam kampanyenya.
bentrok massa, Pencurian suara,
Kerusuhan di TPS, Kerusuhan Pada saat penghitungan suara, Kerusuhan di Kantor
KPU, Penculikan dan Penyanderaan Ketua KPU dan Calon Gubsu serta Ancaman BOM di
Kantor KPU .
Keterbatasan kemampuan deteksi dini
dan keterlambatan mengerahkan satuan Pengamanan, dalam upaya mencegah meluasnya
unjuk rasa yang memungkinkan terjadinya Bencana
Sosial yang dapat menganggu stabilitas
keamanan di wilayah Hukum Polda Sumut.
Skenario Latihan ini diangkat dari
situasi tahapan – tahapan Pemilu, Tahap Kampanye, Tahap Pemberian suara di TPS,
Tahap Penghitungan suara, Tahap Pengumuman hasil Pemilu. Serta direncanakan senyata mungkin dengan melibatkan
unsur-unsur kekuatan dari masing-masing Satuan, baik Satuan tingkat bawah maupun
tingkat atas.
Satgas Pam Cagubsu dari Tim Sukses
Cagubsu melakukan Pam di sekitar kediaman Cagubsu dan Tim Sukses dari Cagubsu
beserta rombongan bersiap - siap melakukan Kampanye di Lapangan Merdeka, sementara Satgas Pam VIP Poldasu tiba di
kediaman
Cagubsu. Kasatgas Pam VIP
melakukan koordinasi dengan Kepala
Rombongan Cagubsu tentang sistem
Pam VIP. Bahwa Kasatgas
Pam VIP dan Kepala Rombongan telah bersepakat tentang Prosedur dan sistem Pam
VIP yang akan diterapkan. Setelah itu Cagubsu
dengan pengawalan luar dan dalam menuju Kendaraan yang telah disusun dengan
cara Konvoi menuju ke lokasi kampanye.
Diasumsikan ada dua Unit Kendaraan Angkutan
Umum yang membawa rombongan
pendukung dari salah satu Calon, sedang melaju di jalan raya yang berlawanan arah dan
mengalami tabrakan. Maka secara spontan Masyarakat di sekitar jalan mendekati TKP tersebut, yang mengakibatkan terjadi
kemacetan Lalin.
Pada saat itu Satgas Pam VIP mengalami kemacetan sehingga perjalanan tertunda,
Kasatgas Pam VIP memerintahkan seluruh Pengawal
keluar dari Mobil untuk
mengamankan VIP. Tidak lama kemudian Unit Patroli
Samapta dan Laka Lantas tiba di
TKP guna mengamankan TKP Lantas. Setelah
situasi terkendali Kanit Patroli Samapta
melaporkan kepada Kasatgas untuk
segera bergerak dan Kasatgas memerintahkan
kepada Pengemudi bergerak secara
perlahan-lahan sementara itu Pam luar dan Pam
dalam mengamankan VIP dengan
berjalan kaki melewati Massa yang berada di TKP.
Setelah melewati kumpulan Massa,
Kasatgas Pam VIP memerintahkan Pam dalam
dan Pam luar untuk masuk kedalam
mobil selanjutnya mobil bergerak menuju
lokasi
Kampanye.
Satgas Pam Kampanye melakukan Paengamanan
di lokasi kampanye. Sementara itu Dalmas Polresta Medan Stand By di Lokasi
Kampanye sedangkan Kompi Dalmas Poldasu dan PHH Brimob berada di Pos Aju. Diperkirakan Massa Pendukung Cagubsu
No. 1 berjumlah lebih kurang 5000 orang dengan membawa atribut Partai secara bertahap
memasuki lokasi kampanye. Tidak lama kemudian rombongan Cagubsu No. 1 tiba di
lokasi, selanjutnya Cagubsu beserta rombongan menuju Pentas bergabung dengan Jurkam lokal Yang langsung disambut oleh Massa dengan meneriakkan yel - yel Partai, bernyanyi dan bersorak sorak. Sementara itu tanpa diketahui Massa telah tersusupi oleh Provokator dan Massa
dari Partai ”Y” yang tidak senang dengan Cagubsu No. 1 dari Partai ”X”.
Maka pada saat Cagubsu No. 1 dari
partai ”X” di minta untuk menyampaikan pidato Politiknya, tiba-tiba massa dari
Partai ”Y” yang menyusup dalam kerumunan massa melakukan penyerangan dengan
cara melemparkan sepatu ke arah Cagubsu No. 1 dari Partai ” X ”. Maka dengan sigap petugas Pam luar melindungi Cagubsu No.
1 dengan menangkis lemparan sepatu sementara itu Pam dalam melakukan
perlindungan terhadap Cagubsu No. 1, bersamaan itu juga satgas Pengamanan
Lokasi melakukan penghadangan Massa dan
menangkap para pelaku pelemparan dan segera di bawa ke Polsek.
Akibat dari kejadian tersebut, Massa
dari partai ”X” marah dan melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap massa
partai ”Y” yang masih berada di lokasi kampanye. Kasatgas pengawalan kampanye
meminta kepada Ton Dalmas untuk membantu mengamankan situasi, sementara itu Pam
luar dan Pam dalam melakukan evakuasi Cagubsu
No. 1 menuju kendaraan Taktis (Rantis) Baracuda untuk segera dilakukan Escape. Dan
akhirnya Tim escape membawa Cagubsu No. 1 menuju ke suatu tempat untik
bergabung kembali dengan Satgas Pam VIP segera menuju Kantor Pemenang Cagubsu.
Ketua dan anggota KPPS di TPS 3
sedang menyiapkan pemungutan suara untuk menyiapkan masyarakat yang akan
memberikan suaranya di TPS. Maka Ketua KPPS TPS 3 membuka dan
menjelaskan tentang tata cara pemberian suara di TPS, lalu masyarakat satu –
satu mulai memberikan suara dibilik suara.
Dan pada saat perhitungan suara
terjadi keributan, dimana salah satu saksi dari salah
satu calon komplain
kepada KPPS karena dinilai ada kecurangan dalam penghitungan suara. Masyarakat
yang menyaksikan perhitungan suara mulai terprovokasi dan terjadilah keributan
di TPS. Maka anggota Polri yang berada di TPS bersama dua orang Linmas berusaha
mengatasi keributan massa.
Melihat situasi yang memanas anggota
Polri melaporkan ke posko kelurahan untuk meminta bantuan keamanan, maka Ka
Posko keamanan segera mengirim Tim Patroli Sabhara ke TPS 3 dan segera
menertibkan massa dan membantu mengamankan TPS. Setelah seluruh kelengkapan
administrasi perhitungan suara selesai selanjutnya kotak suara dibawa ke kantor
Kecamatan dengan pengawalan Polisi.
Dua Orang Linmas dengan menaiki
becak bermotor membawa kotak suara menuju
kelurahan. Tiba – Tiba di suatu
tempat yang sunyi sebuah mobil Box menyerempet
Becak yang membawa kotak suara
bersamaan dengan itu juga 4 orang keluar dari
mobil Box dan langsung mengambil
kotak suara yang penuh dengan kerats suara hasil
pemilu dan menaikkan nya ke
dalam mobil box dan segera meninggalkan TKP, Bertepatan dengan itu pula, dua
anggota Polsek yang bertugas sebagai Pam TPS melihat kejadian tersebut dan
langsung mengejar serta melaporkan ke Unit Patroli Sabhara dan berada di
sekitar TKP.
Unit Patroli dan Tim Pemburu Preman melakukan Penutupan
jalur dan pengejaran terhadap TSK pelaku pencurian Kotak suara itu dan tepat di
jalan yang ramai, mobil Box tidak bisa melaju dengan kencang, bersamaan itu Tim
Patroli telah menutup jalan sehingga mobil Box tidak dapat berjalan sedangkan
Tim Pemburu Preman segera melakukan Penangkapan terhdadap Pelaku Pencurian.
Simulasi VI - di Kantor KPU / Dalmas / PHH / Tindak Anarkis
Kantor KPU sebagai tempat
diumumkannya hasil pemungutan suara Pemilukada Gubsu Tahun 2013, telah siap
dengan pengamanan terpadu, sesuai dengan ancaman dan gangguan yang akan
terjadi. Di depan Kantor KPU telah dipasang Security Barrier.
Satgas pengamanan yang terdiri dari 1
SST Sat Pam Obvit Polresta, 10 orang Reser Polresta, 10 orang Intel Polresta,
5 orang Binmas Polresta, 10 orang Lantas Polresta, 1 Tim K-9 dan 36 orang Dalmas Awal
Polresta telah siap di Kantor KPU.
Sementara itu di pos aju sudah siap 1
Kompi Dalmas Lanjutan Sabhara Poldasu, 1 Kompi PHH Brimob, 1 Unit Tim Tindak
Anarkis, 1 Unit Tim Escape Brimob, 1 Tim Antiteror, 1 Tim sniper dan 1 Tim
Jibom.
Setelah disepakati dari semua pihak
maka ketua KPU mengumumkan pemenang Pilkada Gubsu ternyata Cagubsu yang dinominasi
sebagai pemenang kalah. Seketika itu juga Massa pendukung Cagubsu yang kalah
mengamuk melempari Gedung KPU dan berusaha menerobos masuk ke dalam Kantor KPU.
Kasatgas Pam kantor KPU memerintahkan kepada seluruh unsur pengamanan untuk
mencegah massa masuk ke dalam kantor KPU, selanjutnya Kasatgas Pam Kantor KPU
meminta kepada Dalmas Awal Polresta untuk segera mengendalikan massa.
Dikarenakan Massa makin beringas Kasatgas Pam Kantor KPU menilai perlu perkuatan pasukan maka Kasatgas meminta kepada Kompi Dalmas Poldasu sebagai Dalmas lanjutan segera menuju kantor KPU untuk memperkuat Dalmas Awal Polresta,
maka Kompi Dalmas lanjutan Poldasu melakukan pengiringan dan pendorongan agar massa menjauh dari areal kantor KPU menuju ke arah jalan lain, Kompi Dalmas Poldasu berhasil mengiring dan mendorong massa keluar dari areal kantor KPU.
Dengan menjauhnya massa dari kantor
KPU, Massa semakin beringas dan brutal dan mulai melakukan penyerangan terhadap
petugas dengan melakukan
pelemparan batu, pembakaran ban dan tindakan kriminal lainnya. Melihat massa
semakin brutal dan
meminta kepada Kompi PHH Brimob untuk melakukan ”Lintas Ganti” dengan Kompi Dalmas
Poldasu, selanjutnya Kompi PHH Brimob menuju Kantor KPU dan segera membuat
Formasi Tameng Sekat untuk lintas ganti dengan Dalmas Lanjutan selanjutnya Danki PHH menghimbau dan mengingatkan agar massa berhenti dan meninggalkan tempat
namun di balas dengan lemparan batu dan
juga melempar Bom Molotov.
Akhirnya Kompi PHH Brimob dan
seluruh pasukan Pengamanan lainnya melakukan
penggiringan dan pendorongan massa
sesuai dengan Perkap No. 08 Tahun 2010
tentang Lintas Ganti, dari mulai dengan
Tameng Sekat, menembakkan Water Canon,
menggunakan Ipex / APAR untuk memadamkan api, menembakkan gas air mata serta menangkap para pelaku yang bertindak anarkis dan Provokator serta melakukan pembubaran dan penceraiberaian.
Dengan Operasi Penanggulangan Huru Hara yang dilakukan oleh Pasukan gabungan tersebut, maka Massa dapat di bubarkan.
Dan sebagian Pelaku Tindak Anarkis telah ditangkap dan diamankan untuk diperiksa di kantor Polresta Medan.
Sementara petugas Pemadam Kebakaran Pemko Medan berjuang menaklukan Sijago
merah yang melalap sebagian gedung KPU dan Fasilitas umum lainnya yang telah
Dengan selesainya kerusuhan massa di
Kantor KPU maka Ketua KPU kembali ke Kediamannya, namun pada saat menuju
kekediamannya sebuah mobil sedan menyalip dan melakukan tembakan ke arah mobil,
setelah mobil ketua KPU berhenti dan dari mobil sedan keluar dua orang
bersenjata api menuju mobil ketua KPU dan segera menculik ketua KPU. Pengemudi
dan pengawal Ketua KPU tidak dapat berbuat apa-apa melihat para penculik
membawa ketua KPU tersebut, selanjutnya pengawal Ketua KPU menelepon Kepala Satgas
Pam Kantor KPU bahwa ”Ketua KPU telah diculik”.
Kasatgas Pam Kantor KPU melapor
kepada Kapolresta bahwa Ketua KPU di culik oleh kelompok OTK bersenjata, maka
segera Kapolresta meminta bantuan Kasat Brimob untuk menyiapkan Unit Anti Terror
guna Pembebasan Sandera.
Dilain tempat, Satgas Pembebasan
sandera mendapat informasi dari Intelijen bahwa para penculik berada di suatu
rumah di Komplek Perumahan, maka Kasatgas Pembebasan Sandera melakukan pengepungan dan melakukan Negoisasi kepada Sandera untuk mengetahui apa maksud dan tujuan dari pada penculik menyandera Ketua KPU. Dan dari hasil Negoisasi tersebut diketahui tuntuntan dari penyandera (Terroris) tersebut bahwa mereka meminta agar hasil Pemilu di batalkan dan
diadakan Pemilu ulang serta meminta tebusan uang sebesar Rp.500 Miliar, sebuah
Mobil dan Tiket Pesawat terbang ke Luar Negeri.
dan pasukan penyergap untuk melakukan
pembebasan sandera. Sementara itu tim negoisasi menyiapkan seluruh tuntutan
penyandera untuk diberikan kepada penyandera. Dan setelah seluruh tuntutan di penuhi, Tim Negosiator menyerahkan Mobil, Tas yang berisi
uang, dan tiket pesawat, maka Terroris membawa sandera keluar rumah menuju
kedalam mobil, pada saat menuju mobil terdengar tembakan dari Sniper
melumpuhkan para penyandera dan seketika itu
juga tim penyergap melakukan penyergapan terhadap Penyandera dan
meyelamatkan sandera.
Sandera langsung diselamatkan dan
dievakuasi ke dalam Ambulan, sedangkan para penyandera di masukkan kedalam Rantis
Anti Teror.
Pada saat Tim Anti Teror melakukan
penggeledahan TKP, ternyata didalam rumah telah ditemukan satu unit rompi yang
berisi Bom. Maka Tim Unit Anti Teror meminta kepada Kasat Brimob untuk mengirim
Tim Jibom ke TKP agar mengamankan Bom tersebut. Sementara itu, Tim Jibom dengan
perlengkapannya telah tiba di TKP, dan segera mengamankan Rompi yang
berisi Bom tersebut dengan dan memeriksa apakah masih ada jenis Bom yang lain
yang dibantu oleh Tim Anjing Pelacak Bom dari Unit K-9.
Karena Bom Rompi tersebut sangat
berbahaya dan menggunakan Timer, maka Kanit Jibom meminta izin untuk segera mengevakuasi
Bom sesegera mungkin dengan diamankannya menggunakan Kendaraan Bom Trailer. Dan
Kanit Jibom meminta agar sepanjang rute yang akan dilalui menuju Markas Komando
agar dikosongkan dari pengguna jalan raya. Tetapi pada saat ditengah jalan yang
cukup sepi, Timer yang ada didalam Rompi Bom tersebut sudah habis waktunya, dan
terjadilah ledakan didalam Bom Trailer tersebut.
Diakibatkan dari kejadian tersebut, maka Unit Labfor dan Unit Kesehatan yang sudah Stand by di wilayah lokasi kejadian langsung menuju TKP peledakan Bom tersebut, kemudian melakukan Olah TKP yang dibantu oleh Unit Samapta dalam mengamankan Area guna menjaga Status Quo.
Dengan meledaknya Bom Rompi dan olah TKP dari Labfor Polda Sumut tersebut, serta Pengamanan TKP Bom oleh anggota Polresta Medan dengan memasang POLICE LINE di sekitar areal Ledakan Bom, maka simulasi Pengamanan Pemilukada Gubsu / Wagubsu Tahun 2013 yang terangkum dalam Gelar Operasi Mantap
Praja Toba Tahun 2013 telah selesai.
(tekkom)
(tekkom)