Thursday 14 November 2013

JAYALAH BRIGADE MOBIL POLRI dipersembahkan untuk Kesuma Bangsa Pahlawan Polisi Istimewa

Bumi Pertiwi, tumpah darahku
Indonesia Tanah airku
Dilautan biru perjuangan Pahlawanku
Di Delta bakti kesuma Bangsa
Polisi Istimewa

Tanpa juangmu
Takkan kuarungi indahnya Negeri
Tanpa baktimu
Takkan kurasakan
Agungnya kemerdekaan Ibu pertiwi
Takkan pernah kuwarisi Kesatuan Brigade Mobil Polri
Percik keringat menganak segara
Darah membusa ditanah persada
Demi tegaknya hukum dan keadilan

Runtuhnya angkara murka kebatilan
Walau gunung seakan runtuh
Namun tekad juangmu tak pernah luruh
Desing peluru tak kau hirau
Tumpas tuntas seluruh musuh
Yang merendahkan hukum Negerimu
Rela meregang nyawa perlaya raga
Untuk keagungan Negeri, Bangsa dan Negara
Kobarkan semangat juang
Jiwa ragaku demi kemanusiaan
Tegaknya hukum dan keadilan

Terima kasih Pahlawanku
Terima kasih untuk perjuanganmu
Hari ini
Disini... di Kesatrian ini
Dibawah terik matahari
Kuikat sumpah, kubuhul janji
Kuteruskan Perjuanganmu
Kuteladani Brata Bhaktimu
Kulaksanakan janji Prasetyamu
Jayalah Bhayangkara ku, Negeriku, Bangsaku
Jayalah Brigade Mobil Polri

(karya: Iptu. Syaifullah Siregar, S.H)

DIRGAHAYU KORPS BRIMOB POLRI KE-68 TAHUN 2013!

Wednesday 13 November 2013

Ziarah Rombongan dan Penyiraman Dhuaja Sat Brimob Polda Sumut "SATYA BAPRA KOSALA"


Kepala Satuan (Kasat) Brimob Polda Sumut Kombes Pol Ahmad Subarkah, menegaskan agar seluruh personil jangan ada lagi anggota Brimob yang melakukan pelanggaran apalagi bertindak anarki di tengah masyarakat.

Dalam penyampaiannya pada saat wawancara dengan salah satu Media Cetak Sumut Beliau menegaskan “Bagi anggota yang melakukan pelanggaran, tidak akan kita tutup-tutupi. Kita lihat kesalahan anggota itu jika kesalahannya disiplin akan dikenakan tindak disiplin dan jika pidana akan diajukan ke tindak pidana. Buktinya, banyak anggota yang terlibat kejahatan sudah kita beri sanksi,” tegasnya usai penyiraman Dhuaja Sat Brimob Polda Sumut "SATYA BAPRA KOSALA" di aula Serbaguna Sat Brimob Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Rabu pagi.

Kegiatan Ziarah Rombongan dan Acara Siraman Dhuaja ini dalam rangka menyambut HUT Brimob Polri yang ke 68 Tahun 2013.


Menurutnya, penegasan itu perlu disampaikan sebab Brimob sebagai bagian dari Polri harus menjadi pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat serta mampu memberi rasa aman.

“Syukur alhamdulillah, sekarang setiap penanganan dilakukan lebih arif dibanding dahulu. Apalagi, besok (hari ini, Kamis 14/11-red) kita bertambah umur menjadi 68 tahun,” terangnya.
Dalam sambutannya, Kombes Pol Ahmad Subarkah meminta agar penyiraman Dhuaja yang dilakukan setiap tahun tidak hanya bersifat seremonial belaka dan merasa lambang-lambang itu tidak memiliki arti.

Ditegaskan, lambang itu memiliki arti penting bagi Satuan Brimob Polda Sumut, setiap warna dan gambar mempunyai arti. “Sisi kiri dhuaja berisi lambang pataka Polda Sumut bertuliskan Satya Bhakti Jaya. Sisi kanan berbentuk  benteng dan berlatar bukit barisan. Benteng berwarna hitam mengartikan kebenaran, deretan bukit barisan berwarna biru menandakan kedamaian,” terangnya.

Kemudian, sambungnya, Satya Bapra Kosala berarti benteng kokoh yang menghadirkan ketentraman dan kemakmuran. Sedangkan lambang makna lambang ini merupakan Sat Brimob Polda Sumut dengan tangguh menghadapi berbagai tantangan serta ikut menciptakan ketentraman masyarakat.

Juga disebutkan, sebelumnya telah berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Jalan Sisingamangaraja. Ini penting dilakukan untuk mengenang jasa pendahulu Brimob dan para pahlawan lain.

“Para pahlawan yang telah mendahului kita berperan sangat besar untuk meraih kemerdekaan,” pungkasnya.


(Tekkom)

Sunday 3 November 2013

"WAR GAME COMPETITION" TAC Sat Brimob polda Sumut Tahun 2013

Ingin menikmati adrenalin dengan suasana perang? Bergabunglah dengan Komunitas Teratai Air Soft Gun Club (TAC). Komunitas yang dibentuk pada 25 September 2010 ini sengaja dibentuk untuk ajang silaturahmi bag ipenghobi olahraga ala militer.

Komunitas TAC (Teratai AirSoft Club )
Sat Brimob Polda Sumut menggelar kegiatan Latihan Simulasi dan pertandingan Olah raga Air Soft Gun pada tanggal 2 Nopember 2013 di Lapangan Makosat Brimob Polda Sumut Jl. KH.Wahid Hasyim No.3i Medan. Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Drs. Ahmad Subarkah menyambut gembira dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Olahraga tersebut.

Sementara Ketua Harian TAC menyampaikan bahwa“Tujuan komunitas ini pastinya menjadi ajang silaturahmi sesama pecinta air soft gun. Tidak luput kemungkinan untuk bisnis. Ada juga hanya sebagai kolektor dan yang terpenting sebagai olahraga,” ucap Erdiansah Nasution di Koprasi TAC, Jalan Karyawan No 8 Medan Sunggal.
Olahraga penuh tantangan yang memicu adrenalin ini butuh stamina ekstra prima. Selain itu, menggunakan strategi mirip militer dan area mirip medan tempur seperti kebun, tanah luas, hutan, gedung-gedung kosong yang belum ditempati.
Peralatan dari kostum, helm, kacamata dan senjatanya sendiri tampak terlihat mirip dengan yang dikenakan prajurit saat sedang melakukan operasi militer.“Terkadang orang yang melakukan olahraga war game ini narsisan karena seperti miter Amerika saja,”ucapnya.

Untuk tempat camp teratai permainan, ada di berbagai daerah di Sumut seperti Medan, Rantau Prapat atau Sidempuan. “Kebanyakan capternya di dekat kantor polisi atau juga bisa tempat lainnya,” ucapnya.
Biasanya dalam melakukan war game (simulasiperang), tembak target mat atau tembak reaksi alat digunakan bermacam-macam senjata. Ada tipekisan, tipe M4, MP5, 636, AK, styer dan senjatalainnya.“Harga senjatanya bekisar Rp3 jutaan. Ada juga yang murah seperti tipe glock, bareta, 918, revolver itu harganya Rp2 jutaan,” beber Erdiansah Nasution.

Ada juga air soft gun inokatsu dan gatling yang sangat mirip senjata organik militer. “Harganya sampai Rp50 juta per unitnya. Kebanyakan air soft gun ini dibuat di Cina dan Jepang. Peralatan lainnya harganya jutaan rupiah,” katanya lagi. Ballbalat atau peluru harganya lebih murah, berkisar Rp90 ribu sampai Rp 100 ribu per 4 ribu butir.

Buat Film seperti The Raid
TAC tidak hanya berkutat di wilayah ‘medanperang’.Komunitas ini bahkan cocok untuk mengikuti perlombaan. Ada banyak katagori seperti sniper alley, aaipsc, tembak target, war game dan lainnya. “Kalau untuk show kita pernah menghadiri air soft show Indonesia di Jakarta, di Sumedang Jawa Barat dan lainnya,” sebut Erdiansah Nasution.
Kedepannya, bekerjasama dengan PoldaSumut, TAC akan membuat film indie dengan lokasi syuting di Deli Plaza. “Karena gedung itu masih belum terpakai dan sangat bagus untuk dibuat film,” ucapnya.
Dalam film yang bekerjasama dengan Kemenpora, Tarung Derajat, dan lainnya, mengusung konsep perang dan perpaduan mistis. “Mungkin bisa juga seperti The Raid karena ada perang dan actionnya. Film ini akan kita perlombakan di Las Vegas,” katanya meyakinkan.

Member Disaring Ketat
Usia TAC memang masih katagorikan berusia muda, namun  komunitas ini sangat diminati masyarakat. Sekarang saja, anggotanya sudah lebih dari 200 orang. Mereka tersebar di sejumlah daerah seperti Medan, Sidempuan, Rantau parapat dan Pematangsiantar.
Selain anggota TNI atau Polri, member TAC dari kalangan pebisnis, PNS, pegawai swasta hingga mahasiswa. Bila Anda berminat bergabung dengan TAC, Erdiansah Nasution mempersilakan datang mendaftar ke sekretariat TAC di Jalan KH Wahid Hasyim No 31, Lantai II Gedung Detasemen Gegana Brimob Medan.
Syarat menjadi anggota harus berumur 18 tahun keatas, sehat jasmani dan rohoni disertai keterangan kesehatan, SKCK dari Polisi, dan administrasi lainnya. “Tidak sembarangan orang bisa menjadi anggota untuk menghindari ajang kriminalisasi. Kita harus mengetahui latar belakang  calonanggota,”ucapnya.

TAC di TAPSEL
Bagi masyarakat pemilik senjata api sekaligus hobi menembak, harus dapat menyalurkan hobi secara baik, benar dan terarah. Pasalnya, penggunaan dan kepemilikan senjata api itu memiliki aturan yang jelas dan tidak sembarangan digunakan.
Hal itu disampaikan Kepala Detasemen C AKBP Antoni Surbakti,  saat meninjau latihan menembak Teratai Air Shoft Gun Club (TAC) Tapsel, di Lapangan Tembak Asrama Brimob Detasemen C, AngkolaTimur, Tapsel.

“Melalui aturan itu, akan tersalur hobi secara baik dan terarah,  serta terhindar dari penyalahgunaan. Itulah salah satu tujuan Club tembak ini, apalagi dengan latihan yang teratur dan sungguh-sungguh, akan bisa melahirkan atlet yang dapat mengharumkan nama daerah, bahkan bangsa,” terang Antoni.
Ditambahkannnya, bagi anggota TAC Club, penembak yang ada di Tapsel harus bersungguh sungguh dalam latihan dan mematuhi segala aturan, guna meningkatkan prestasi. “Yang terpenting, para anggota dapat meningkatkan disiplin dan menjaga nama baik di tengah masyarakat. Hal  itu penting untuk menyalurkan hobi sekaligus meraih pretasi nantinya,” ungkap Kaden.

Ketua Umum TAC Tapsel Iptu Rubby Nanda melalui Ketua Harian H Gunawan Siregar, didampingi Bendahara Bripka Raja Harahap, mengatakan, keberadaan TAC yang berdiri pada 20 November 2011 silam, saat ini telah memiliki 52 anggota dan sesuai arahan akan menggelar latihan rutin 2 kali seminggu.
“Sesuai arahan penasehat sejak 2013 ini seluruh anggota telah diimbau untuk aktif latihan 2 kali seminggu,” katanya. Ditambahkan Gunawan yang juga anggota DPRD Kabupaten Tapsel itu, untuk mendorong prestasi menembak di daerah, khususnya Tapsel, telah diupayakan pengusulan anggaran guna mendukung kegiatan olahraga menembak di Tapsel.


“Telah kita usulkan agar anggarannya ditampung, demi mendorong presetasi menembak sekaligus membina atlet di Tapsel,” sebutnya.

(Tekkom)

Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023

Hinai, Selasa (25/7/23).  Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...