Sunday, 3 November 2013

"WAR GAME COMPETITION" TAC Sat Brimob polda Sumut Tahun 2013

Ingin menikmati adrenalin dengan suasana perang? Bergabunglah dengan Komunitas Teratai Air Soft Gun Club (TAC). Komunitas yang dibentuk pada 25 September 2010 ini sengaja dibentuk untuk ajang silaturahmi bag ipenghobi olahraga ala militer.

Komunitas TAC (Teratai AirSoft Club )
Sat Brimob Polda Sumut menggelar kegiatan Latihan Simulasi dan pertandingan Olah raga Air Soft Gun pada tanggal 2 Nopember 2013 di Lapangan Makosat Brimob Polda Sumut Jl. KH.Wahid Hasyim No.3i Medan. Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Drs. Ahmad Subarkah menyambut gembira dan memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Olahraga tersebut.

Sementara Ketua Harian TAC menyampaikan bahwa“Tujuan komunitas ini pastinya menjadi ajang silaturahmi sesama pecinta air soft gun. Tidak luput kemungkinan untuk bisnis. Ada juga hanya sebagai kolektor dan yang terpenting sebagai olahraga,” ucap Erdiansah Nasution di Koprasi TAC, Jalan Karyawan No 8 Medan Sunggal.
Olahraga penuh tantangan yang memicu adrenalin ini butuh stamina ekstra prima. Selain itu, menggunakan strategi mirip militer dan area mirip medan tempur seperti kebun, tanah luas, hutan, gedung-gedung kosong yang belum ditempati.
Peralatan dari kostum, helm, kacamata dan senjatanya sendiri tampak terlihat mirip dengan yang dikenakan prajurit saat sedang melakukan operasi militer.“Terkadang orang yang melakukan olahraga war game ini narsisan karena seperti miter Amerika saja,”ucapnya.

Untuk tempat camp teratai permainan, ada di berbagai daerah di Sumut seperti Medan, Rantau Prapat atau Sidempuan. “Kebanyakan capternya di dekat kantor polisi atau juga bisa tempat lainnya,” ucapnya.
Biasanya dalam melakukan war game (simulasiperang), tembak target mat atau tembak reaksi alat digunakan bermacam-macam senjata. Ada tipekisan, tipe M4, MP5, 636, AK, styer dan senjatalainnya.“Harga senjatanya bekisar Rp3 jutaan. Ada juga yang murah seperti tipe glock, bareta, 918, revolver itu harganya Rp2 jutaan,” beber Erdiansah Nasution.

Ada juga air soft gun inokatsu dan gatling yang sangat mirip senjata organik militer. “Harganya sampai Rp50 juta per unitnya. Kebanyakan air soft gun ini dibuat di Cina dan Jepang. Peralatan lainnya harganya jutaan rupiah,” katanya lagi. Ballbalat atau peluru harganya lebih murah, berkisar Rp90 ribu sampai Rp 100 ribu per 4 ribu butir.

Buat Film seperti The Raid
TAC tidak hanya berkutat di wilayah ‘medanperang’.Komunitas ini bahkan cocok untuk mengikuti perlombaan. Ada banyak katagori seperti sniper alley, aaipsc, tembak target, war game dan lainnya. “Kalau untuk show kita pernah menghadiri air soft show Indonesia di Jakarta, di Sumedang Jawa Barat dan lainnya,” sebut Erdiansah Nasution.
Kedepannya, bekerjasama dengan PoldaSumut, TAC akan membuat film indie dengan lokasi syuting di Deli Plaza. “Karena gedung itu masih belum terpakai dan sangat bagus untuk dibuat film,” ucapnya.
Dalam film yang bekerjasama dengan Kemenpora, Tarung Derajat, dan lainnya, mengusung konsep perang dan perpaduan mistis. “Mungkin bisa juga seperti The Raid karena ada perang dan actionnya. Film ini akan kita perlombakan di Las Vegas,” katanya meyakinkan.

Member Disaring Ketat
Usia TAC memang masih katagorikan berusia muda, namun  komunitas ini sangat diminati masyarakat. Sekarang saja, anggotanya sudah lebih dari 200 orang. Mereka tersebar di sejumlah daerah seperti Medan, Sidempuan, Rantau parapat dan Pematangsiantar.
Selain anggota TNI atau Polri, member TAC dari kalangan pebisnis, PNS, pegawai swasta hingga mahasiswa. Bila Anda berminat bergabung dengan TAC, Erdiansah Nasution mempersilakan datang mendaftar ke sekretariat TAC di Jalan KH Wahid Hasyim No 31, Lantai II Gedung Detasemen Gegana Brimob Medan.
Syarat menjadi anggota harus berumur 18 tahun keatas, sehat jasmani dan rohoni disertai keterangan kesehatan, SKCK dari Polisi, dan administrasi lainnya. “Tidak sembarangan orang bisa menjadi anggota untuk menghindari ajang kriminalisasi. Kita harus mengetahui latar belakang  calonanggota,”ucapnya.

TAC di TAPSEL
Bagi masyarakat pemilik senjata api sekaligus hobi menembak, harus dapat menyalurkan hobi secara baik, benar dan terarah. Pasalnya, penggunaan dan kepemilikan senjata api itu memiliki aturan yang jelas dan tidak sembarangan digunakan.
Hal itu disampaikan Kepala Detasemen C AKBP Antoni Surbakti,  saat meninjau latihan menembak Teratai Air Shoft Gun Club (TAC) Tapsel, di Lapangan Tembak Asrama Brimob Detasemen C, AngkolaTimur, Tapsel.

“Melalui aturan itu, akan tersalur hobi secara baik dan terarah,  serta terhindar dari penyalahgunaan. Itulah salah satu tujuan Club tembak ini, apalagi dengan latihan yang teratur dan sungguh-sungguh, akan bisa melahirkan atlet yang dapat mengharumkan nama daerah, bahkan bangsa,” terang Antoni.
Ditambahkannnya, bagi anggota TAC Club, penembak yang ada di Tapsel harus bersungguh sungguh dalam latihan dan mematuhi segala aturan, guna meningkatkan prestasi. “Yang terpenting, para anggota dapat meningkatkan disiplin dan menjaga nama baik di tengah masyarakat. Hal  itu penting untuk menyalurkan hobi sekaligus meraih pretasi nantinya,” ungkap Kaden.

Ketua Umum TAC Tapsel Iptu Rubby Nanda melalui Ketua Harian H Gunawan Siregar, didampingi Bendahara Bripka Raja Harahap, mengatakan, keberadaan TAC yang berdiri pada 20 November 2011 silam, saat ini telah memiliki 52 anggota dan sesuai arahan akan menggelar latihan rutin 2 kali seminggu.
“Sesuai arahan penasehat sejak 2013 ini seluruh anggota telah diimbau untuk aktif latihan 2 kali seminggu,” katanya. Ditambahkan Gunawan yang juga anggota DPRD Kabupaten Tapsel itu, untuk mendorong prestasi menembak di daerah, khususnya Tapsel, telah diupayakan pengusulan anggaran guna mendukung kegiatan olahraga menembak di Tapsel.


“Telah kita usulkan agar anggarannya ditampung, demi mendorong presetasi menembak sekaligus membina atlet di Tapsel,” sebutnya.

(Tekkom)

No comments:

Post a Comment

Sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang PEDOMAN DASAR STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI.

Undang - undang No. 14 Tahun 2008 tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.

Menjalin Kemitraan (partnership and networking) adalah segala upaya membangun sinergi dengan potensi masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tenteram.

Silahkan sampaikan informasi, masukan, usul dan saran untuk mencapai citra Polri yang dicintai masyarakat.

Salam Persaudaraan!

Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023

Hinai, Selasa (25/7/23).  Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...