Kapolda Sumut: "Pengamanan
di Nias, kita `back up` dengan Pasukan Brimob"
Kepolisian
Daerah Sumatera Utara Irjen Pol. Ngadino, S.H, M.M telah melakukan sejumlah
langkah untuk mengantisipasi kerusuhan dalam penyelenggaraan pemilihan kepala
daerah di kabupaten-kabupaten Kepulauan Nias.
Dalam
pertemuan dengan kalangan media di Medan, Senin, Kapolda Sumut mengatakan,
pihaknya telah mendata berbagai kemungkinan yang berpotensi menjadi kerusuhan
dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kepulauan Nias.
Berdasarkan
pengalaman pada pilkada sebelumnya Pemilu 2014, salah satu daerah yang memiliki
kerawanan tinggi adalah Kabupaten Nias Selatan. Karena
itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk pengerahan
personel Satuan Brimob ke Kepulauan Nias.
Menurut
beliau, pengerahan personel Satuan Brimob bukan hanya untuk penindakan, tetapi
pencegahan kerusuhan yang bisa saja terjadi. Selain
pengerahan personel, pihaknya lebih mengharapkan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam menjaga kualitas pilkada. Salah
satu upaya yang perlu dilakukan masyarakat adalah tidak terlibat dalam berbagai
bentuk penyelewengan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi.
"Sampai
saat ini, kita belum melihat ada indikasi kerusuhan, semoga saja tidak
muncul," kata mantan Wakabaharkam Polri itu. Terbukti
dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Nias (Nias Barat, Nias
Utara dan Nias Selatan) yang dilaksanakan dari tanggal 9 Desember sampai dengan
Rapat Pleno 17 Desember 2015, diapresiasi oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat.
Hasil pilkada diharapkan bisa diterima publik. Keberhasilan ini harus terus
dijaga sampai proses Pilkada tuntas. Adapun jika ada kekurangan kecil di
tingkat bawah bisa dikoreksi di tingkat pleno kabupaten nantinya.
Demikian
disampaikan Hadar Nafis Gumay, komisioner KPU, saat berkunjung dan meninjau
secara langsung pelaksanaan pilkada serentak di Nias Selatan, pada hari
Minggu tanggal 13 Desember 2015. “Saya
sangat terkesan dengan progres pilkada di Nias Selatan yang berlangsung
secara baik dan kondusif. Termasuk dalam penginputan data yang akan selesai
hari ini,” ujarnya.
Ia
berharap, hasil pilkada ini bisa diterima oleh publik. “Jika ada yang perlu dikoreksi,
akan dilakukan koreksi di tingkat yang lebih tinggi, yakni di pleno kabupaten,”
ujarnya.
Seperti
diketahui, saat Hadar memberikan keterangan ini, kotak suara dari tujuh
kecamatan di Kepulauan Batu baru tiba Minggu sore.
Menurut Hadar,
keberhasilan pelaksanaan Pilkada Nias Selatan ini menjadi keberhasilan KPU
pusat. Hal itu karena KPU beserta pemerintah pusat memberikan perhatian khusus
pada Pilkada Nias Selatan, salah satunya dengan memperketat pengamanan. Polri
mengirimkan bantuan personel gabungan sebanyak 850 personil, ditambah lagi
pengamanan dari Tentara Nasional Indonesia (AD dan AL).
“Saya sangat
gembira dengan kondisi di Nias Selatan. Ini semua karena berkat bantuan pihak Polri,
TNI, Panwaslih, dan pemerintah, serta pelaksana Pilkada. Stigma negatif Nias
Selatan kini sudah berubah menjadi positif. Saya sangat mengapresiasi kerja
sama semua pihak termasuk warga Nias Selatan,” kata Hadar.
Dihari
sebelumnya Kapolres Nias Selatan AKBP Robert Da Costa, SIK, MH, telah menggelar
Rapat Koordinasi Pengamanan Pilkada, di Aula Bhayangkari Polres Nias Selatan. Dalam
kesempatan itu, Kapolres menjamin keamanan pelaksanaan Pilkada di Nias Selatan,
namun pihaknya mengharapkan dukungan semua pihak, terutama para pasangan calon
serta pendukung masing-masing, panwaslih, pers dan seluruh tokoh masyarakat.
“Kami
sudah melakukan tahapan-tahapan pengamanan untuk mengantisipasi sejumlah
kemungkinan yang tidak kondusif, antara lain melakukan kunjungan ke beberapa
desa dan berdialog dengan masyarakat, melaksanakan kegiatan simulasi penanganan
proses jalannya pemungutan suara, serta menambah personil pengamanan dari BKO
Brimob Sumut sebanyak 830 personil, ditambah 1 Kompi BKO Brimob dari Polda Aceh yang nantinya bersama 180 personil Polres Nisel akan
mengamankan 740 TPS,” terang Kapolres.
Kapolres
bertekad akan berusaha semaksimal mungkin supaya Pilkada Nias Selatan pada 9
Desember 2015 dapat menjadi pemilu yang bersih dan bebas dari konflik serta
sengketa, tidak seperti yang pernah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.
“Apalagi Kapolri menyebut bahwa daerah rawan pilkada adalah Nias
Selatan,” kata Kapolres alumni Akpol 1996 itu.
(Tekkom)