Yamada Kosei diapit Personil SAR dan Anggota Keslap Sat Brimob saat dievakuasi dari lokasi |
Dansat Brimob Polda Sumut turut dalam Evakuasi |
Turis
asal Jepang Yamada Kosei (40) yang sempat hilang di Gunung Sibayak, Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara, akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi Tim SAR. Dia mengaku tersesat karena mencari
lokasi air panas.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Medan, Joni Superiadi menyatakan, proses
evakuasi Yamada dinyatakan berakhir pada Minggu (10/3/2013) pukul 18.00 WIB.
Bersamaan dengan itu, Tim SAR Gabungan yang berasal dari personel Kantor SAR
Medan, Polres Tanah Karo, Sat Brimob Polda Sumut serta unsur Potensi SAR yang
terdiri dari Kogana, Ranger Sibolangit,
Pencinta Alam Kompas USU, MPG Polmed, Orari, TDP RS HAM, Pers Media cetak/Elektronik
serta Masyarakat. Dan dalam Operasi SAR ini, langsung dipimpin oleh Kepala
Kantor SAR Medan, dibantu Kapolres Tanah Karo, serta Dansat Brimob Polda sumut.
Yamada yang dinyatakan hilang sejak mendaki Gunung Sibayak pada Kamis (7/3/2013), ditemukan Tim SAR pada hari Sabtu
(9/3/2013) sore, namun Tim tidak bisa langsung melakukan evakuasi karena
kondisi medan yang curam dan cuaca yang tidak mendukung, Hujan, kabut dan kondisi
yang mulai gelap. Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada hari Minggu pagi
tanggal 10 Maret 2013.
Kasiops kantor SAR Medan dan pihak Keluarga Yamada |
Yamada saat tiba di Posko SAR |
Yamada bisa keluar dari lokasi dengan berjalan kaki, namun seorang personel
Brimob terpaksa ditandu. Personel Brimob itu adalah Iptu Bambang Sulistio, SH (Wadanki 4 Detasemen A Pelopor) yang juga
sebagai Dantim SAR pertama yang menemukan lokasi jatuhnya Turis asal jepang
tersebut, Iptu Bambang terluka karena
terjatuh dalam upaya mencapai titik posisi Yamada yang terhalang jurang dan
bukit.
Personel
Brimob tersebut mengalami patah tulang lengan kiri, dan cidera pada kepala
serta kedua kakinya. Pada saat itu belum dipastikan kondisinya, hingga Tim Medis
dari Dinas Kesehatan RS. Adam Malik Medan melakukan pemeriksaan dan perawatan
di lokasi kejadian setelah dievakuasi dari dasar jurang, dan akhirnya Iptu
Bambang Sulistio harus ditandu saat keluar dari lokasi evakuasi dengan kondisi terakhir
dalam keadaan sadar, patah tulang lengan
bahu dan siku kiri dengan luka tertutup, memar di kepala belakang, rahang dan telinga kiri.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyatakan, Iptu Bambang semula memimpin Tim SAR Brimob yang diterjunkan untuk membantu mencari Yamada Kosei, WN Jepang yang tersesat di Gunung Sibayak, Tim itu berjumlah 20 orang.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyatakan, Iptu Bambang semula memimpin Tim SAR Brimob yang diterjunkan untuk membantu mencari Yamada Kosei, WN Jepang yang tersesat di Gunung Sibayak, Tim itu berjumlah 20 orang.
Para personel Brimob ini lantas bergabung dengan puluhan anggota pencari
lainnya yang berasal dari berbagai satuan dan kelompok organisasi, lalu dipecah
menjadi beberapa tim. Dalam upaya pencarian tersebut Ada beberapa tim yang menyebar dalam melakukan
pencarian, tetapi Tim SAR yang diketuai oleh Iptu Bambang ini yang berhasil melakukan
kontak langsung dan bersahut-sahutan dengan Yamada.
Tim SAR pimpinan Iptu Bambang saat menerima APP dari Kasiops Kantor SAR Medan sebelum pencarian |
“Mendengar ada sahutan suara, dia antusias, dan mencoba mendekati asal suara tersebut hingga terpeleset dan terjatuh. Suasana di lokasi pada saat itu berkabut, pandangan tidak begitu jelas dan berlumut,” kata Dansat Brimob.
Iptu Bambang terjatuh pada hari Sabtu (9/3/2013) siang. Sekitar pukul 11.00
WIB. Lokasi terjatuhnya itu cukup dekat dengan lokasi penemuan Yamada, karena
dari lokasi ini panggilan Tim SAR direspons oleh Yamada.
Akibatnya, Iptu Bambang tak bisa berjalan, Dia terpaksa ditandu personel yang
lain, dan sama-sama dengan Yamada saat tiba di posko SAR di sekitar kaki Gunung
Sibayak pada Minggu sore, Seterusnya dinaikkan ke dalam ambulance RS. Adam Malik
yang sudah Standby Posko SAR.
Bahwa Sat Brimob Polda Sumut menurunkan hampir 40 orang personelnya, termasuk Tim
Medis dan unsur pendukung lain sejak hari Jumat (8/3/2013), untuk membantu
operasi SAR terhadap Yamada. Dan akhirnya Yamada berhasil ditemukan dalam
keadaan selamat.
Kondisi Iptu Bambang saat di evakuasi |
Proses evakuasi yang sangat dramatis tersebut baru bisa dilakukan mulai Minggu pagi dan dinyatakan berakhir pada pukul 18.00 WIB. Yamada kemudian diserahkan kepada pihak Konsulat Jenderal Jepang di Medan yang datang ke lokasi SAR.
Maka
setelah itu Dansat Brimob Polda Sumut melaporkan kejadian ini kepada Kapolda
Sumut via Ponselnya, bahwa Pada pkl.
09.30 wib, Tim Sabhara Polres Karo tiba di Posko SAR, dan selanjutnya
diberangkatkan menuju lokasi kawah G. Sibayak untuk bergabung sebagai pasukan
pendukung Tim Evakuasi ranting estavet.
Dan
pada pukul 11.00 wib Tim Medis dan Tim Evakuasi sdh tiba di TKP dan melakukan
tindakan medis serta melakukan persiapan evakuasi korban. Kemudian pada siang
harinya Tim evakuasi baru mulai bergerak membawa Korban dengan tandu menuju Posko SAR.
Setibanya
Tim Evakuasi di Posko SAR pada pukul 17.50 Wib dan dilanjutkan evakuasi WN
jepang tersebut (dengan kondisi lemas dan luka lecet / gores pada tangan serta
kakinya), dan selanjutnya dinaikan kedalam Ambulance menuju RS. Di Kota
Brastagi.
Selanjutnya,
Iptu Bambang di evakuasi menuju RS. Colombia Medan didampingi dr. Suyat dari Kantor SAR Medan dan AKP dr. Elly dari Sat Brimob
Polda sumut dengan menggunakan ambulance. Bahwa informasi evakuasi yang tadinya
akan menggunakan Helicopter SAR, tidak jadi dilakukan dikarenakan lokasi yang
terjal dan berada diketinggian, sementara untuk dapat landing di sekitar Sibolangit
dan Kota Brastagi tidak memungkinkan disebabkan hari sudah menjelang malam dan kabut
sudah mulai turun.
Dansat Brimob Polda Sumut menyaksikan proses evakuasi saat Iptu Bambang akan dinaikan kedalam Ambulan |
Setelah Evakuasi berakhir, melalui Konsultan Tanggap
Darurat yang juga sebagai Instruktur Senior Sat Brimob polda Sumut Aipda
Muliadi menyampaikan pernyataan Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Drs.
Setyo Boedi MH, M.Hum kepada Kepala Kantor SAR Medan, “Bahwa Operasi SAR ini
dapat dijadikan standart dalam Operasi SAR berikutnya, Dan untuk kegiatan
berikutnya perlu adanya rapat-rapat dari unsur-unsur SAR lainnya guna
mengevaluasi dan melakukan studi kasus SAR yang Ada di Sumatera Utara.”
Dalam Operasi SAR di Gunung Sibayak ini, Dukungan
Logistik (Konsumsi) ditanggung oleh Kantor SAR Medan. Kakansar Medan
menyampaikan ucapan selamat Dan sukses bagi seluruh Tim SAR yg terlibat dalam
Operasi SAR pencarian dan penyelamatan Turis asal Jepang ini.
Kepala kantor SAR Medan bersama Tim Rescuernya |
Kepala Kantor SAR Medan Drs.
Dianta Bangun, M.Kes menambahkan, “Operasi
SAR di Pegunungan Sibayak ini, merupakan Operasi SAR terbaik yang ada di G.
Sibayak, bahwa dalam pelaksanaan Operasi
kemanusiaan ini telah menemukan korban
dengan cepat dan selamat, ini berkat Koordinasi yang baik dari seluruh unsur-unsur
SAR dilapangan, Instansi Pemerintah, Institusi Kepolisian serta partisipasi
masyarakat yang telah mampu melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan rasa
ikhlas.” Ujarnya.
Kaden A Akbp Adarma Sinaga, M.Hum saat melakukan Konsolidasi Pasukan pasca Operasi SAR selesai |
(tekkom)
No comments:
Post a Comment
Sesuai Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008 tentang PEDOMAN DASAR STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI.
Undang - undang No. 14 Tahun 2008 tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK.
Menjalin Kemitraan (partnership and networking) adalah segala upaya membangun sinergi dengan potensi masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi, pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tenteram.
Silahkan sampaikan informasi, masukan, usul dan saran untuk mencapai citra Polri yang dicintai masyarakat.
Salam Persaudaraan!