Thursday, 20 August 2015

POLDA SUMUT gelar Latihan Gabungan PAM PEMILUKADA Tahun 2015

Perkembangan tugas dan wewenang Kepolisian jajaran Polda Sumut semakin hari semakin kompleks, sejalan dengan pandangan akan tugas Kepolisian yang harus mampu melaksanakan tugas dalam rangka mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban masyarakat. Untuk mengimbangi beban tugas dan tanggung jawab yang di emban oleh Polisi ini maka tentunya perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya anggota Polda Sumut yang professional, dan salah satu kegiatan untuk meningkatkan keterampilan tersebut adalah sebagaimana telah diprogramkan Polri yaitu melalui pelatihan yang diselenggarakan baik pada tingkat Polda ataupun Mabes Polri. Tak terkecuali pada tingkat kewilayahan, juga harus melaksanakan berbagai macam pelatihan – pelatihan internal baik dalam bentuk pemberian materi (sosialisasi), praktek ataupun simulasi, hal sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pelatihan Polri.

Berdasarkan hal tersebut jajaran Polda Sumut telah menyusun Rencana Latihan Tahunan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas untuk peningkatan kemampuan personilnya yang tergabung dalam Operasi Mantap Praja Toba tahun 2015, dan sebagai realisasi rencana kesiapan pasukan pengamanan Pemilukada tahun 2015 secara serentak yang akan dilaksanakan di 23 Kabupaten / Kota di wilayah Sumatera Utara.


Bahwa kegiatan ini akan diperagakan dan digelar didepan Kapolda Sumut serta unsur Muspida serta pejabat pemerintahan Sumatera Utara. Latihan gabungan dari beberapa Fungsi Kepolisian di jajaran Polda Sumut ini akan dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai pada hari ini Kamis tanggal 20 Agustus 2015 bertempat di lapangan Makosat Brimob Polda Sumut Jl. KH. Wahid Hasyim Medan.

(Tekkom)

Monday, 10 August 2015

LATIHAN KESIAPAN MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN 2015 JAJARAN SAT BRIMOB POLDA SUMUT

Upacara Pembukaan Latihan Kesiapan menghadapi Pemilukada tahun 2015 di Wilayah Sumatera Utara oleh jajaran Sat Brimob Polda Sumut dibuka hari ini oleh Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol Nirboyo, S.Ik yang diwakili oleh Kepala Detasemen A Sat Brimob Polda Sumut AKBP Dedy Indriyanto, S.Ik, M.Si yang dilaksanakan di makosat Brimob Polda Sumut Jl. KH. Wahid Hasyim Medan, Senin Tanggal 10 Agustus 2015.

Dalam kegiatan upacara pembukaan yang dihadiri oleh seluruh pejabat teras Sat Brimob Polda Sumut ini diikuti oleh personil jajaran Sat Brimob dari masing - masing detasemen sebanyak 500 personil termasuk Pasukan PHH, Jibom dan Anti Teror.
Bahwa kegiatan ini dilaksanakan menjelang akan diselenggarakannya Pemilukada secara serentak di Indonesia dan untuk di wilayah Sumatera Utara sendiri akan dilaksanakan di23 Kabupaten / Kota.

Untuk menciptakan situasi dan kondisi Kamtibmas yang kondusif dalam pelaksanaannya tersebut, maka Satuan Brimob Polri sebagai Satuan yang senantiasa memback-up tugas - tugas Satuan Kewilayahan dalam menangani kejahatan yang berintensitas tinggi, dituntut untuk selalu siap dan siaga melaksanakan tugas sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada.

Untuk itu Sat Brimob Polda Sumut menggelar Latihan Kesiapan menghadapi Pemilukada tahun 2015 dengan tujuan untuk memantapkan kemampuan personil, menyamakan persepsi cara bertindak serta meningkatkan profesionalitas dalam penanganan pengamanan dan antisipasi kerawanan Pemilukada Tahun 2015 di wilayah Polda Sumut.

Latihan yang akan dilaksanakan ini meliputi kegiatan latihan Peanggulangan Huru Hara (PHH), Penjinakan Bom (JIBOM) dan latihan Perlawanan Teror (WANTEROR).

Dalam amanat Kasat Brimob Polda Sumut yang dibacakan oleh Kaden A Sat Brimob Polda Sumut, beliau berpesan agar bersungguh - sungguh dalam mengikuti pelaksanaan pelatihan serta mampu melaksakannya dengan baik dan lancar serta terhindar dari kesalahan prosedur. "Dalam memberikan materi pelatihan ini dihimbau kepada para Instruktur agar selalu menjaga keamanan dan keselamatan latihan, karena sehebat apaun latihan yang kita laksanakan, apabila terjadi kesalahan yang memakan korban, maka kerja keras kita akan sia - sia".

Setelah amanat dibacakan oleh Kaden A Sat Brimob Polda Sumut AKBP Dedy Indriyanto, S.Ik, M.Si maka dilanjutkan dengan pernyataan pembukaan bahwa kegiatan pelatihan dalam rangka Kesiapan Pemilukada Tahun 2015 ini secara resmi dibuka.

(Tekkom)

Saturday, 18 July 2015

Wednesday, 1 July 2015

HUT BHAYANGKARA Ke-69 Tahun 2015 dilaksanakan di Makosat Brimob Polda Sumut

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho,ST,M.Si menjadi inspektur upacara dalam peringatan Ke-69 Hari Bhayangkara Tahun 2015 di Lapangan Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Jalan Wahid Hasyim Medan, pada hari Rabu tanggal 1 Juli 2015). 

Gubsu dalam sambutanya menyampaikan apresasi atas dedikasi dan pengabdian Polri, khususnya Polda Sumut yang ditunjukkan selama ini. Terbukti, lanjut Gubsu pada musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130 bahwa jajaran Polda Sumut tanggap langsung berada di lokasi membantu evakuasi korban. 

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Sumut kami mengucapkan terimakasih atas pengabdian dan dedikasi yang ditunjukkan kepolisian selama ini dan kemaren kita buktikan ketika ada musibah kecelakaan Hercules dan jajaran Polda Sumut tanggap langsung berada di lokasi membantu korban untuk menyingkirkan pung-puing dan mendapatkan semua  yang diperlukan," ujarnya. 

Upacara Bhayangkara kali ini bertema "Melalui Revolusi Mental Polri Siap Memantapkan Soliditas dan Profesionalime Guna Mendukung Pembangunan Nasional". Gubernur membacakan amanat Presiden Joko Widodo yang menyebutkan bahwa Polri diakui telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga dan memelihara keamanan yang dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan. 

Namun kondisi masyarakat semakin dinamis, baik terkait meningkatnya teknologi mau pun masih banyak kejahatan yang terjadi. Untuk itu, Polri harus terus melakukan pembenahan, apalagi jika dikaitkan dengan tuntutan dan harapan yang semakin besar terhadap institusi penegak hukum tersebut. 

Pemerintah memberikan apresiasi terhadap institusi Polri yang dinilai sudah bekerja keras dalam mereformasi diri. Namun Polri diingatkan untuk tidak berpuas diri sehingga upaya pembenahan dan reformasi itu harus terus ditingkatkan dan dilanjutkan. 

Perlunya kelanjutan pembenahan itu disebabkan masih banyaknya kinerja Polri yang belum sesuai dengan harapan masyarakat. Indikasi itu terbukti dan dapat terlihat dari masih banyaknya keluhan dan laporan masyarakat terhadap kinerja institusi tersebut. 
Dibawah kepemimpinan Jenderal Pol Badrodin Haiti, Polri telah menetapkan 11 program prioritas yang sesuai dengan konsep revolusi mental. "Saya harap program itu benar-benar dijalankan, bukan sekadar formalitas," katanya. 

Sementara Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo menyampaikan dalam wawancaranya bahwa seperti arahan Presiden pihaknya memang harus tetap melakukan revolusi mental pada 11 perioritas yang semua itu adalah peningkatan pelayanan dan perlindungan pada masyarakat serta  penegakan hukum pada kasus-kasus menonjol pada masyarakat. "Jadi semua adalah perlindungan dan pelayanan masyarakat," tegasnya. 
Berkaitan dengan ramadhan, Polda Sumut sudah membuat rencana aksi operasi Pekat dan Ketupat. "Ini semua kita fokuskan pada masyarakat Sumut dalam menjalankan ibadah puasa dan juga nanti pada hari raya idul fitri. Jadi kita harus bertugas membuat suasana itu tetap kondusif," tekannya. 
Dalam rangkaian upacara HUT Bhayangkara ke-69 tersebut, Gubsu menyematkan penghargaan secara simbolis kepada empat personel Polda Sumut. 

Keempat personel itu adalah Panit 2 Itwasda Polda Sumut Kompol Suharno yang meraih penghargaan “Bintang Bhayangkara Nararia”, Kabag Analis Direktorat Intelkam Polda Sumut AKBP A Lase (Satya Lencana Pengabdian 32 Tahun), perwira Satuan Brimob Polda Sumut AKP Buala Zega (Satya Lencana Pengabdian 24 Tahun), personel Itwasda Polda Sumut Iptu Ihsan Sinaga (Satya Lencana Pengabdian 16 Tahun), dan Brigadir Sapta Atmojo (Satya Lencana Pengabdian 8 Tahun).

Bahwa Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke 69 yang digelar di Makosat Brimob Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan itu diwarnai dengan duka cita yang mendalam bagi seluruh peserta upacara yang melakukan doa bersama bagi korban jatuhnya pesawat Hercules milk Angkatan Udara.

Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, yang menjadi Inspektur Upacara menyampaikan belasungkawanya terhadap jatuhnya pesawat Hercules tipe 0A-1310, yang menelan 142 korban jiwa.

"Kami dari Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, menyampaikan duka cita kepada korban jatuhnya pesawat Hercules di Medan," jelasnya saat pimpin upacara.

Dalam peringatan HUT Bhayangkara ini, Gatot mengucapkan terimakasih kepada Kepolisian Daerah Sumatera Utara atas dedikasi yang ditunjukkan untuk memberikan keamanan kepada masyarakat Sumut.

"Dengan pengabdian dan dedikasi yang ditunjukkan kepolisian selama ini. Ini dibuktikan dengan jatuhnya pesawat Hercules, jajaran Polda Sumut tanggap melakukan evakuasi langsung di lokasi menyingkirkan puing-puing, untuk mendapatkan semua jenazah korban. Untuk itu, kami dari pemerintahan Provinsi Sumatara Utara, mengucapkan terimakasih," ungkap Gatot.

Gatot juga mengingatkan, melalui motto 'Revolusi Mental' yang dicanangkan Presiden Jokowi, supaya diimplementasikan juga di tubuh kepolisian.

(Tekkom)

Tuesday, 30 June 2015

Tim Gabungan SAR, TNI - Polri Evakuasi Pesawat Hercules milik TNI-AU yang jatuh di Medan

Kapolda Sumut Dan Wakapolda Sumut yang didampingi Kapolresta Medan, Kasat Brimob serta pejabat Polda Sumut menyatakan banyak korban jatuh  dalam insiden kecelakaan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara, saat meninjau langsung di TKP jatuhnya pesawat Hercules C130 milk TNI AU itu.

Kapolda menyatakan, masih belum bisa dipastikan berapa jumlah korban akibat jatuhnya pesawat tersebut. Masih belum jelas juga, siapa saja korban itu, apakah termasuk dalam penumpang pesawat atau penduduk sekitar jatuhnya pesawat hercules itu.

Kapolda menambahkan, saat ini, proses evakuasi terus dilakukan. Semua kekuatan diterjunkan, apakah itu dari Polisi, TNI, Tim SAR yang dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi itu. Saat Kapolda beserta jajarannya sedang berada di lokasi kejadian. Lokasi tersebut sudah dipenuhi oleh masyarakat sekitar. Berkumpulnya masyarakat ini disebutkan cukup menyulitkan proses evakuasi korban. Sementara itu, Juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan, polisi bakal membantu evakuasi hercules milik TNI AU yang jatuh. “Polisi juga membantu mengamankan,” katanya.  Untuk evakuasi dan pengamanan, Polda Sumut menurunkan personel dari Satuan Sabhara dan Kompi SAR Sat Brimob.  

Korban pesawat Hercules yang dikabarkan jatuh di Medan, mulai dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Tapi saat itu jumlahnya belum diketahui.

Dilaporkan, Hercules TNI AU itu jatuh di kawasan Jalan Letjen  Jamin Ginting, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara. Anita Anastasia, salah seorang warga yang tinggal sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian mengaku mendapat cerita dari ibunya bahwa ada pesawat besar berwarna hijau terbang rendah sebelum akhirnya mendengar informasi pesawat jatuh.

Dalam melakukan evakuasi Tim SAR Gabungan menemukan sejumlah senjata dan amunisi dari lokasi jatuhnya pesawat Hercules di Medan. Senjata-senjata itu merupakan senjata organik yang dibawa personil TNI AU yang menjadi penumpang di dalam pesawat tersebut.

Diperoleh keterangan, senjata yang ditemukan itu merupakan senjata serbu jenis SS-1 buatan Pindad. Sementara amunisi yang ditemukan berjumlah 4 kotak.

"Senjata serbu organik yang ditemukan di lokasi. Sudah diamankan," kata seorang anggota POM AU yang berjaga di lokasi jatuhnya pesawat.

Diduga senjata tersebut merupakan perlengkapan 10 personel Paskhas yang ikut dalam pesawat nahas tersebut. Mereka berasal dari Batalyon Komando 462/Paskhas Pulanggeni yang bermarkas di Pekanbaru, Riau. Mereka rencananya akan bertugas rutin pengamanan di Satuan Radar di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Sementara itu' menurut Kepala Staff Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, jumlah penumpang terdaftar di manifest adalah 113 orang. Namun jumlah korban pastinya belum jelas, karena ada tambahan korban di luar pesawat. Karena Petugas Tim SAR Gabungan masih melakukan penencarian korban sampai dengan larut malam. Menurut Kepala Kantor SAR Sumatera Utara, Rochmali, 141 kantung jenazah sudah dibawa ke RSUP Haji Adam Malik. Jumlah korban total masih belum jelas, karena selain penumpang pesawat, juga ada korban di darat.

Saat ini, semua korban evakuasi itu sudah dikumpulkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, dan sedang dilakukan identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) pihak Kepolisian bekerja sama dengan tim dokter dari RSUP Adam Malik.

Terkait kemungkinan ada korban yang berada di darat, TNI AU sedang melakukan identifikasi jumlah korban. Menurut Dwi, berdasarkan hasil penelurusan dan pendataan di sekitar wilayah terjadinya insiden ada tujuh orang yang menghilang. 

"Kami sedang mencari korban yang di tanah, karena pesawat menimpa bangunan, disitu ada ruko. Kami sudah mencari data dan diperoleh tujuh orang. Tapi ini masih dalam tahap penyelidikan," kata Dwi. 

Untuk pemusatan pemulangan jenazah, Dwi menyebut, untuk jenazah korban yang berasal dari Pulau Jawa, akan dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusumah sebelum nantinya diterbangkan ke daerah masing-masing, sesuai dengan permintaan keluarga korban. Sedangkan di Pulau Sumatra akan langsung diterbangkan ke Lanud masing-masing. 

Selain itu, untuk upaya evakuasi jenazah, TNI AU juga sudah menyiapkan pesawat-pesawat di Lanud Soewondo, Medan.

(Tekkom)

Thursday, 25 June 2015

Kemampuan Brimob sebagai wujud soliditas & Profesionalisme

Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-69 Tanggal 1 Juli 2015.

Kiprah jajaran korps brimob  polri di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara terus berlanjut  seiring  dengan  perjalanan  sejarah  polri   melalui   peran   aktifnya  dalam  menghadapi  berbagai  jenis  gangguan   kamtibmas  yang  meresahkan   masyarakat.

Berbagai kendala   dan  keterbatasan   yang   ada    dapat  diatasi   dengan   dedikasi,   dan   semangat  juang yang   tinggi   untuk  selalu memberikan pengabdian  terbaik,  sehingga  mampu menampilkan prestasi yang membanggakan.

seiring  dengan itu,  jajaran  Sat Brimob Polda Sumut juga senantiasa  menyesuaikan   diri   dengan   dinamika masyarakat,  dengan  mengedepankan supremasi  hukum  dan  hak  asasi manusia  dalam pelaksanaan  tugas.

menyikapi perkembangan dinamika lingkungan  strategis  dirasakan  bahwa tantangan  tugas  polri  ke  depan  akan  semakin berat  dan  kompleks. fenomena  yang berkembang saat ini menunjukkan terjadinya berbagai gangguan kamtibmas di tanah air yang memerlukan penanganan secara serius, profesional  dan   proporsional,  antara  lain: 
Aksi - aksi  kekerasan  komunal dan  horisontal  antar  kelompok masyarakat  dalam  jumlah  besar, yang  dapat  mengganggu  stabilitas  kamdagri.

Aksi - aksi   terorisme   yang  dilakukan dengan  pemboman, pembunuhan maupun perampokan bersenjata yang sangat meresahkan  masyarakat.

Penyerangan  dan  pengrusakan  terhadap fasilitas   umum,   kantor  -  kantor pemerintah  dan   simbol - simbol  negara  oleh  kelompok - kelompok yang  tidak  puas  atas  kinerja  aparatur   pemerintah.

Unjuk rasa  atau demonstrasi yang dilakukan secara anarkis tanpa mengindahkan  aturan  yang  berlaku.

Bencana  alam  yang   sering  terjadi  seperti gempa  bumi, tsunami,  banjir bandang  dan gunung meletus  memerlukan   manajemen penanganan  yang tepat sehingga dapat mengurangi   penderitaan  masyarakat.

Dengan mengusung program “Brimob Nusantara”  dalam  rangka  mendukung  reformasi birokrasi polri untuk menjaga kamdagri, maka hal tersebut  menyiratkan tekad  dan  komitmen  yang  kuat  dari  jajaran korps  brimob polri  untuk  melanjutkan  dan mensukseskan  reformasi  birokrasi  polri sebagai  program yang harus dilaksanakan secara  konsisten.

Jajaran Sat  brimob di masing - masing Polda dituntut  segera    mewujudkan    postur    korps   brimob   yang   handal   melalui   standarisasi    pada   3  (tiga)  aspek  yaitu :
1.    standarisasi  kemampuan guna mewujudkan kemampuan  perorangan  dan  satuan   dengan mobilitas tinggi yang dapat digerakkan   secara  cepat   dan   tepat  untuk  menanggulangi  gangguan  keamanan berintensitas    tinggi   secara   efektif   dan  efisien.

2.    standarisasi  kekuatan  dilakukan  guna tercukupinya  jumlah  personil  sesuai  dengan  struktur    organisasi   yang   ada,  baik  di  tingkat pusat maupun  di kewilayahan,   sehingga   mampu digelar secara efektif untuk menghadapi setiap gangguan   keamanan   yang terjadi.

3.    standarisasi  peralatan  guna tercukupinya kebutuhan peralatan dan perlengkapan baik perorangan  maupun satuan  dalam  rangka  pelaksanaan  tugas  serta memberikan perlindungan dan keselamatan  bagi  para   personel.

     Tentunya  disadari  bahwa  pembentukan postur  korps  brimob  ini  tidak   dapat   dilakukan oleh  jajaran  Sat Brimob   sendirian   tetapi harus  didukung  melalui  sinergitas  dengan satuan fungsi kepolisian   serta satuan kewilayahan di jajaran Polda Sumut  yang   lain.

"SEKALI MELANGKAH PANTANG MENYERAH, SEKALI TAMPIL HARUS BERHASIL"

"Dirgahayu Polri ku"

(Tekkom)

Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023

Hinai, Selasa (25/7/23).  Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...