Dalam rangka merealisasikan Protap 08 tahun 1998 tentang Penggunaan Kamera Video dalam Satuan Penindak Huru hara, serta penerapan Undang - undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
Sat Brimob Polda Sumut bekerjasama dengan Bidhumas dan Bidkum Polda Sumut menyelenggarakan Pelatihan Brigadir Cameraman selama dua hari di Makosat Brimob Polda Sumut tahun 2012.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Satuan Brimob Polda Sumut AKBP Ajuk Wibowo S.ik di Aula Gedung Yanma Sat Brimob Polda Sumut hari ini tanggal 27 Januari 2012.
Menyajikan Informasi Edukatif Sekolah Polisi Negara Polda Sumut Hinai sesuai dengan Keterbukaan Informasi Publik. Serta Informasi Pendidikan dan Latihan Polri dilingkungan Polda Sumatera Utara. Oleh: Tim PID SPN Hinai Polda Sumut
Friday, 27 January 2012
Sunday, 22 January 2012
"JIWA KORSA" (One Soul for whole kindness)
PENGERTIAN JIWA KORSA
Rapl Linton dalam bukunya (THE STUDY OF MAN) mengatakan bahwa L’ESPRIT DE CORPS adalah THE DEVELOPMENT OF CONSIOUNESS, AFEELING OF UNITY. Jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta.
Sedangkan Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor :
Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps.
Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps.
Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi anggota korps.
TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SIAP BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN YANG LEBIH BESAR.
mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ashabiyah-nya ibnu khaldun (1332-1406) dalam bukunya yang terkenal muqadimah yang diartikan sebagai rasa senasib sepenanggunngan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (korps), kesadaran kolektif dsb-nya.
Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama didalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung di dalamnya loyalitas, merasa ikut memiliki, merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang surut serta perkembangan korps-nya. Seorang yang memiliki jiwa korsa tinggi pasti penuh inisiatif, tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya.
Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik, tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya. Mau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukan menutupi kesalahanya, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luas disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun ia berada.
PERANAN JIWA KORSA
Jiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer saja, tetapi juga diorganisasi manapun. Jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplin ketertiban, moril dan motifasi, tentu saja juga akan meningkatkan ketrampilan profesinya, karena merasa malu apabila tidak mampu. Seorang anggota korps yang benar-benar memiliki jiwa korsa yang tinggi akan menunjukan penampilan yang gagah (tidak loyo dan merendahkan semangat), berani dan segala tingkah lakunya selalu terpuji, karena jiwa korsanya itu telah jadi stimulan untuk menjaga nama baik korpsnya. “ SEORANG YANG INGIN MEMPEROLEH PENGERTIAN YANG MENDALAM MENGENAI DASAR-DASAR ILMU MEDAN HARUS MENGERTI L’ESPRIT DE CORPS “ (VON CLAUSEWITZ). Jiwa korsalah yang menimbulkan semangat, keberanian dan tekad dlam menghadapi medan perang.
MEMBINA JIWA KORSA
Jiwa korsa dapat timbul dari dalam maupun dari luar kessatuan sendiri, namun prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan efektifnya komunikasi. Pengembangan kesadaran korps pada dasarnya saha menimbulkan kesatuan psikologis dan emosional yang memungkinkan timbulnya reaksi emosional yang wajar dan membuat individu bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan kolektif dan melakukan pekerjaan-pekerjaan tanpa diawasi. Membina jiwa korsa hakekatnya membina feeling karena ada sisi irasionalnya, tetapi perancangan rasional dan romantik. Kerasionalan tersebut untuk mencegah agar tidak tergelincir kedalam iklim romantisme (contoh nazi jerman dan fasis itali dsb.) jika membela dan menghormati dengan hikmat simbol misalnya, sebenarnya perbuatan irasional, sebab jika dirasionalkan maka yang dihormati hanya sepotong kain. Tetapi itu dilakukan sebagai sarana pembinaan semangat. Sejarah gemilang korps, benda-benda bersejarah, riwayat anggota yang mengesankan dan prestasi anggota dapat merupakan sarana pembina jiwa korsa. Disamping itu peranan tradisi-tradisi korps, pembinaan disiplin, penampilan-penampilan yang khas akan menumbuhkan jiwa korsa, sebaliknya terciptanya jiwa korsa yang tinggi akan meningkatkan disiplin, pengabdian dan kerja keras. Tidak boleh dilupakan pula lagu-lagu korps yang bersemangat dan semboyan-semboyan serta motto korps. Yang perlu ditekankan adalah didalam membangun jiwa korsa korps harus dijaga jangan sampai menuju chauvinisme. Jiwa korsa tidak bersifat tertutup seperti orang-orang chauvinisme tang tidak mau tahu sesuatu yang datang dari luar korpsnya. Orang-orang chauvinisme selalu berprasangka bahwa yang lain itu jelek dan hanya merekalah yang baik,yang jempolan, yang jagoan, sehingga tidak ada usaha mawas diri. Jika takabur, sombong, yang demikian itu akan menjadi benih kehancuran.
Untuk membina dan memelihara moral tinggi dan semangat korps, ada tulisan dari Dr. Willem A.cohen yang memesankan kepada atasanya:
“BERI KESEMPATAN ORANG LAIN BERPRESTASI,BERSIKAP RIANG GEMBIRA, KETAHUILAH APA YANG TERJADI DAN AMBILAH TINDAKAN, BERIKAN TELADAN PRIBADI, PERTAHANKAN INTEGRITAS PRIBADI, BINALAH SALING PERCAYA DAN PUSATKAN PERHATIAN PADA SUMBANGAN BUKAN PEROLEHAN PRIBADI DAN DORONGLAH SETIAP ORANG BERBUAT SAMA“.
Jiwa korsa sangatlah penting dan perlu dipelihara, namun harus secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak dalam arti sempit. Dalam jiwa korsa harus diwaspadai bibit-bibit chauvinisme yang merupakan kecintaan atau solidaritas yang tidak proporsional. Pedoman yang perlu dimainkan atara lain “BERIKAN SEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ dan bukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISA KAU DAPAT “.
#SalamSatuJiwa
Saturday, 21 January 2012
GELAR PASUKAN DALAM RANGKA PAM IMLEK 2012
Keterlibatan 1 Unit Anti Teror dan 1 Unit Jibom Den Gegana Sat Brimob Polda Sumut dalam rangka mem Back-up 1.350 personil sejajaran Polda Sumut yang melaksasnakan PAM Imlek tahun 2012 yang digelar di Mapolresta Medan.
Apel Gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Medan Kombes Pol. Tagam Sinaga, SH sebagai penanggung jawab kegiatan Pengamanan Imlek tahun ini.
1 Unit Jibom melaksanakan Sterilisasi di 5 titik pos - pos Pengamanan sesuai dengan Floating kerawanan (tempat ibadah) Vihara yang akan diadakan kegiatan keagamanaan pada malam harinya.
Apel Gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Medan Kombes Pol. Tagam Sinaga, SH sebagai penanggung jawab kegiatan Pengamanan Imlek tahun ini.
1 Unit Jibom melaksanakan Sterilisasi di 5 titik pos - pos Pengamanan sesuai dengan Floating kerawanan (tempat ibadah) Vihara yang akan diadakan kegiatan keagamanaan pada malam harinya.
Tuesday, 17 January 2012
GELAR PERALATAN PASUKAN SAT BRIMOB POLDA SUMUT BKO POLDA ACEH TAHUN 2012
Sebanyak 100 Personil Sat Brimob Polda Sumut yang di komandani oleh Kasubden 2 Detasemen A melaksanakan Gelar Peralatan termasuk kelengkapan perorangan lapangan (Kaporlap), kendaraan, persenjataan dan peralatan pendukung lainnya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wakasat Brimob Polda Sumut AKBP Ajuk Wibowo S.ik di lapangan Makosat Brimob Polda Sumut dan diawasi oleh Kasi Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol. H. Syamsul Bahri serta diarahkan oleh Kasubsibinlat Ops Sat Brimob Polda Sumut AKP. H. Rohmat, SH, M.Hum.
kemudian seluruh personil diberikan pengetahuan tentang peralatan pendukung yang akan digunakan pada saat melaksanakan tugas pengamanan nantinya.
Kegiatan ini dalam rangka pengecekan personil yang akan di BKO-kan ke Polda Aceh dalam rangka Pengamanan Pemilukada Aceh tahun 2012 yang akan dilaksanakan pekan depan. (tekkom)
Thursday, 12 January 2012
HUT SATPAM KE 21 DIGELAR DI LAPANGAN BENTENG MEDAN
Kapolda Sumut Irjen Pol Drs. Wisjnu Amat Sastro menjadi inspektur upacara pada acara Hari Ulang Tahun Ke-21 Satpam sejajaran Polda Sumut di Lapangan Benteng Medan pada hari Rabu kemarin.
HUT Satpam yang diprakarsai oleh Direktorat Binmas Polda Sumut ini, dihadiri Pejabat Utama Polda Sumut, para Pejabat Kodam I BB dan para Pejabat Pemerintahan Kota Medan.
Tema yang diangkat pada HUT kali ini adalah "Peningkatan Fungsi dan Peran serta Satpam pada Penerapan Industrial Security dalam Rangka Intensifikasi Kemitraan Bersama Polri Guna Terpeliharanya Kamtibmas".
Usai menggelar upacara sebagai acara tambahannya ditampilkan atraksi - atraksi ketangkasan lapangan anggota satpam kepada seluruh undangan.
Di antaranya kemampuan Tongkat Borgol, beladiri Polri, dan pemecahan benda keras seperti es balok, besi, Riol serta atraksi Bela diri pencaksilat yang memukau dan mendapat aplaus dari para undangan termasuk Kapolda Sumut.
PEMBEKALAN PERSONIL SAT BRIMOB DAN SABHARA DIBUKA KAPOLDA SUMUT DI SPN SAMPALI MEDAN
Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. Wisjnu Amat Sastro membuka secara resmi kegiatan pembekalan bagi anggota Sat Brimob dan Sabhara Polda Sumut dalam rangka "Mempersiapkan Petugas Pengamanan yang Profesional".
Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari terhitumg dari Senin kemarin 09 Januari 2012 sampai dengan 13 Januari 2012 bertempat di Gedung Aula Tri Brata SPN Sampali Medan.
Sebagai penceramah pada kegiatan ini disajikan oleh Dosen dari Universitas dan para pejabat teras Polda Sumut, termasuk Kasat Brimob Polda Sumut yang diwakili oleh Wakasat Brimob Polda Sumut AKBP. Ajuk Wibowo S.ik.
Materi yang disajikan adalah mengenai Undang-undang, SOP, Protap dan Perkap serta HAM.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari terhitumg dari Senin kemarin 09 Januari 2012 sampai dengan 13 Januari 2012 bertempat di Gedung Aula Tri Brata SPN Sampali Medan.
Sebagai penceramah pada kegiatan ini disajikan oleh Dosen dari Universitas dan para pejabat teras Polda Sumut, termasuk Kasat Brimob Polda Sumut yang diwakili oleh Wakasat Brimob Polda Sumut AKBP. Ajuk Wibowo S.ik.
Materi yang disajikan adalah mengenai Undang-undang, SOP, Protap dan Perkap serta HAM.
Monday, 9 January 2012
Bentuk dukungan Sat Brimob Polda Sumut dalam rangka Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB)
Pada hari jumat 06 Januari 2012 kemarin sampai hari ini Senin 09 Januari 2012, Satuan Brimob Polda Sumatera Utara melaksanakan pembangunan dan pembenahan Asrama Brimob Ksatrian Mas Kadiran di Medan.
Sasaran pembangunan diarahkan pembangunan taman - taman Trotoar Komplek dan halaman rumah Asrama dan pembenahan interior Makosat Brimob Polda Sumut.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023
Hinai, Selasa (25/7/23). Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...
-
SEJARAH BERDIRINYA SPN POLDA SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG SPN Sampali Medan sebelum 1984 Sekolah Polisi Ne...
-
JURIT MALAM, Kegiatan "Uji Nyali" Tradisi Pembulatan Latihan Kegiatan saat outbound / Latihan Berganda / Kemping tersebut ber...
-
Jakarta, Senin (27/2/23). Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si memutasi sejumlah...