Menyajikan Informasi Edukatif Sekolah Polisi Negara Polda Sumut Hinai sesuai dengan Keterbukaan Informasi Publik. Serta Informasi Pendidikan dan Latihan Polri dilingkungan Polda Sumatera Utara. Oleh: Tim PID SPN Hinai Polda Sumut
Tuesday, 19 March 2013
Saturday, 16 March 2013
RENCANA LATIHAN BERSAMA TNI-POLRI TAHUN 2013
TNI - Polri (Kodam I/BB dan
Polda Sumut) akan melaksanakan latihan bersama tentang penanggulangan teror pada awal bulan April 2013 mendatang, Latihan
bersama ini guna meningkatkan sinergitas dan koordinasi kedua institusi dalam
penanggulangan teror.
Rencana kegiatan latihan bersama yang akan melibatkan personel pasukan khusus TNI-Polri (Yon Raider 100 dan Satuan Brimob) serta didukung oleh personel dari jajaran Polda Sumut dan Polresta Medan.
Rencana kegiatan latihan bersama yang akan melibatkan personel pasukan khusus TNI-Polri (Yon Raider 100 dan Satuan Brimob) serta didukung oleh personel dari jajaran Polda Sumut dan Polresta Medan.
Latihan bersama yang akan
digelar pada tanggal 6 April 2013 tersebut, menetapkan beberapa lokasi sebagai
tempat simulasi penanganan terorisme, Beberapa tempat itu antara lain Kantor
Walikota Medan, Gedung DPRD SU, Hotel Grand Aston, Gedung Bank Indonesia,
Paladium Plaza, Hotel Santika dan Wisma Benteng, kata Kasubden 1 Anti Teror Gegana
Sat Brimob Polda Sumut AKP Adam Malik Lubis, S.H saat memaparkan tentang
rencana persiapan latihan di Aula BENHUR Makosat Brimob polda Sumut Jl. KH.
Wahid Hasyim No. 3i Medan (16/3/2013).
Kegiatan Rapat koordinasi ini
dipimpin oleh Kasat Brimob polda Sumut Kombes Pol. Drs. Setyo Boedi MH, S.H,
M.Hum yang didampingi Wakasat Brimob Akbp Ajuk Wibowo, S.ik dan dihadiri oleh
Asops Kasdam I/BB Letkol Inf. J. Robert Giri, S.Ip, Wakapolresta Medan Akbp
Pranyoto, serta para Pamen dan Pama Sat Brimob, Pamen dan pama jajaran Polda
Sumut dan juga Kodam I/BB.
(tekkom)
Wednesday, 13 March 2013
POLRI MELUNCURKAN LAYANAN CALL CENTER 110
Tentang
POLRI
luncurkan LAYANAN CALL CENTER 110
Wakapolri
Komjen Pol. Drs. Nanan Soekarna secara resmi meluncurkan LAYANAN CALL CENTER
110 pada rapat pimpinan Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta
Selatan pada hari Rabu tanggal 30 Januari 2013. CALL CENTER tersebut akan
melayani laporan masyarakat selama 24 jam.
Polri
mencoba memaksimalkan dengan komunikasi yang ada ini ditampung ke Call center
kemudian disampaikan ke Polres – polres (Satwil – satwil di seluruh Indonesia).
Masyarakat
dapat menghubungi ke CALL CENTER 110 ini
secara GRATIS, sebelumnya Polri memiliki layanan serupa bernomor 110 dan 112
namun layanan tersebut tidak aktif. Dengan
pengaktifan kembali layanan ini, merupakan salah satu cara mempercepat tindakan
Polisi atas Laporan masyarakat.
Masyarakat
bias melaporkan kecelakaan hingga tindakan criminal, layanan ini berlaku untuk
seluruh wilayah Indonesia dan telah disediakan sebanyak 100 Operator. Bahwa Pusat
pelayanan Polri 110 akan langsung dihubungkan dengan semua Polres, Polresta,
Polda, Puskodal Ops, serta Piket polisi Perairan dan Udara (khusus untuk
antisipasi perompakan di laut) di seluruh wilayah Indonesia.
Semua
aduan masyarakat, akan terekam pada system Komputer agar lebih optimal. Dan aduan
masyarakat yang tidak ditindaklanjuti akan diketahui melalui system di Lokasi
kejadian setelah adanya laporan.
“Targetnya
5 sampai 10 menit personil Polri sudah berada di TKP.”
Berhubung
dengan Nota kesepahaman tersebut diatas, diharapkan kepada para Kasatwil untuk
dapat meneruskan Nota kesepahaman ini kepada para anggota yang bertugas di
jajarannya.
(Sumber: Bid
Humas Polda Sumut)
Monday, 11 March 2013
OPERASI KEMANUSIAAN: Turis Jepang yang hilang di G. Sibayak akhirnya selamat
Yamada Kosei diapit Personil SAR dan Anggota Keslap Sat Brimob saat dievakuasi dari lokasi |
Dansat Brimob Polda Sumut turut dalam Evakuasi |
Turis
asal Jepang Yamada Kosei (40) yang sempat hilang di Gunung Sibayak, Kabupaten Tanah Karo Sumatera Utara, akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi Tim SAR. Dia mengaku tersesat karena mencari
lokasi air panas.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Medan, Joni Superiadi menyatakan, proses
evakuasi Yamada dinyatakan berakhir pada Minggu (10/3/2013) pukul 18.00 WIB.
Bersamaan dengan itu, Tim SAR Gabungan yang berasal dari personel Kantor SAR
Medan, Polres Tanah Karo, Sat Brimob Polda Sumut serta unsur Potensi SAR yang
terdiri dari Kogana, Ranger Sibolangit,
Pencinta Alam Kompas USU, MPG Polmed, Orari, TDP RS HAM, Pers Media cetak/Elektronik
serta Masyarakat. Dan dalam Operasi SAR ini, langsung dipimpin oleh Kepala
Kantor SAR Medan, dibantu Kapolres Tanah Karo, serta Dansat Brimob Polda sumut.
Yamada yang dinyatakan hilang sejak mendaki Gunung Sibayak pada Kamis (7/3/2013), ditemukan Tim SAR pada hari Sabtu
(9/3/2013) sore, namun Tim tidak bisa langsung melakukan evakuasi karena
kondisi medan yang curam dan cuaca yang tidak mendukung, Hujan, kabut dan kondisi
yang mulai gelap. Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada hari Minggu pagi
tanggal 10 Maret 2013.
Kasiops kantor SAR Medan dan pihak Keluarga Yamada |
Yamada saat tiba di Posko SAR |
Yamada bisa keluar dari lokasi dengan berjalan kaki, namun seorang personel
Brimob terpaksa ditandu. Personel Brimob itu adalah Iptu Bambang Sulistio, SH (Wadanki 4 Detasemen A Pelopor) yang juga
sebagai Dantim SAR pertama yang menemukan lokasi jatuhnya Turis asal jepang
tersebut, Iptu Bambang terluka karena
terjatuh dalam upaya mencapai titik posisi Yamada yang terhalang jurang dan
bukit.
Personel
Brimob tersebut mengalami patah tulang lengan kiri, dan cidera pada kepala
serta kedua kakinya. Pada saat itu belum dipastikan kondisinya, hingga Tim Medis
dari Dinas Kesehatan RS. Adam Malik Medan melakukan pemeriksaan dan perawatan
di lokasi kejadian setelah dievakuasi dari dasar jurang, dan akhirnya Iptu
Bambang Sulistio harus ditandu saat keluar dari lokasi evakuasi dengan kondisi terakhir
dalam keadaan sadar, patah tulang lengan
bahu dan siku kiri dengan luka tertutup, memar di kepala belakang, rahang dan telinga kiri.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyatakan, Iptu Bambang semula memimpin Tim SAR Brimob yang diterjunkan untuk membantu mencari Yamada Kosei, WN Jepang yang tersesat di Gunung Sibayak, Tim itu berjumlah 20 orang.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumut, Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyatakan, Iptu Bambang semula memimpin Tim SAR Brimob yang diterjunkan untuk membantu mencari Yamada Kosei, WN Jepang yang tersesat di Gunung Sibayak, Tim itu berjumlah 20 orang.
Para personel Brimob ini lantas bergabung dengan puluhan anggota pencari
lainnya yang berasal dari berbagai satuan dan kelompok organisasi, lalu dipecah
menjadi beberapa tim. Dalam upaya pencarian tersebut Ada beberapa tim yang menyebar dalam melakukan
pencarian, tetapi Tim SAR yang diketuai oleh Iptu Bambang ini yang berhasil melakukan
kontak langsung dan bersahut-sahutan dengan Yamada.
Tim SAR pimpinan Iptu Bambang saat menerima APP dari Kasiops Kantor SAR Medan sebelum pencarian |
“Mendengar ada sahutan suara, dia antusias, dan mencoba mendekati asal suara tersebut hingga terpeleset dan terjatuh. Suasana di lokasi pada saat itu berkabut, pandangan tidak begitu jelas dan berlumut,” kata Dansat Brimob.
Iptu Bambang terjatuh pada hari Sabtu (9/3/2013) siang. Sekitar pukul 11.00
WIB. Lokasi terjatuhnya itu cukup dekat dengan lokasi penemuan Yamada, karena
dari lokasi ini panggilan Tim SAR direspons oleh Yamada.
Akibatnya, Iptu Bambang tak bisa berjalan, Dia terpaksa ditandu personel yang
lain, dan sama-sama dengan Yamada saat tiba di posko SAR di sekitar kaki Gunung
Sibayak pada Minggu sore, Seterusnya dinaikkan ke dalam ambulance RS. Adam Malik
yang sudah Standby Posko SAR.
Bahwa Sat Brimob Polda Sumut menurunkan hampir 40 orang personelnya, termasuk Tim
Medis dan unsur pendukung lain sejak hari Jumat (8/3/2013), untuk membantu
operasi SAR terhadap Yamada. Dan akhirnya Yamada berhasil ditemukan dalam
keadaan selamat.
Kondisi Iptu Bambang saat di evakuasi |
Proses evakuasi yang sangat dramatis tersebut baru bisa dilakukan mulai Minggu pagi dan dinyatakan berakhir pada pukul 18.00 WIB. Yamada kemudian diserahkan kepada pihak Konsulat Jenderal Jepang di Medan yang datang ke lokasi SAR.
Maka
setelah itu Dansat Brimob Polda Sumut melaporkan kejadian ini kepada Kapolda
Sumut via Ponselnya, bahwa Pada pkl.
09.30 wib, Tim Sabhara Polres Karo tiba di Posko SAR, dan selanjutnya
diberangkatkan menuju lokasi kawah G. Sibayak untuk bergabung sebagai pasukan
pendukung Tim Evakuasi ranting estavet.
Dan
pada pukul 11.00 wib Tim Medis dan Tim Evakuasi sdh tiba di TKP dan melakukan
tindakan medis serta melakukan persiapan evakuasi korban. Kemudian pada siang
harinya Tim evakuasi baru mulai bergerak membawa Korban dengan tandu menuju Posko SAR.
Setibanya
Tim Evakuasi di Posko SAR pada pukul 17.50 Wib dan dilanjutkan evakuasi WN
jepang tersebut (dengan kondisi lemas dan luka lecet / gores pada tangan serta
kakinya), dan selanjutnya dinaikan kedalam Ambulance menuju RS. Di Kota
Brastagi.
Selanjutnya,
Iptu Bambang di evakuasi menuju RS. Colombia Medan didampingi dr. Suyat dari Kantor SAR Medan dan AKP dr. Elly dari Sat Brimob
Polda sumut dengan menggunakan ambulance. Bahwa informasi evakuasi yang tadinya
akan menggunakan Helicopter SAR, tidak jadi dilakukan dikarenakan lokasi yang
terjal dan berada diketinggian, sementara untuk dapat landing di sekitar Sibolangit
dan Kota Brastagi tidak memungkinkan disebabkan hari sudah menjelang malam dan kabut
sudah mulai turun.
Dansat Brimob Polda Sumut menyaksikan proses evakuasi saat Iptu Bambang akan dinaikan kedalam Ambulan |
Setelah Evakuasi berakhir, melalui Konsultan Tanggap
Darurat yang juga sebagai Instruktur Senior Sat Brimob polda Sumut Aipda
Muliadi menyampaikan pernyataan Dansat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Drs.
Setyo Boedi MH, M.Hum kepada Kepala Kantor SAR Medan, “Bahwa Operasi SAR ini
dapat dijadikan standart dalam Operasi SAR berikutnya, Dan untuk kegiatan
berikutnya perlu adanya rapat-rapat dari unsur-unsur SAR lainnya guna
mengevaluasi dan melakukan studi kasus SAR yang Ada di Sumatera Utara.”
Dalam Operasi SAR di Gunung Sibayak ini, Dukungan
Logistik (Konsumsi) ditanggung oleh Kantor SAR Medan. Kakansar Medan
menyampaikan ucapan selamat Dan sukses bagi seluruh Tim SAR yg terlibat dalam
Operasi SAR pencarian dan penyelamatan Turis asal Jepang ini.
Kepala kantor SAR Medan bersama Tim Rescuernya |
Kepala Kantor SAR Medan Drs.
Dianta Bangun, M.Kes menambahkan, “Operasi
SAR di Pegunungan Sibayak ini, merupakan Operasi SAR terbaik yang ada di G.
Sibayak, bahwa dalam pelaksanaan Operasi
kemanusiaan ini telah menemukan korban
dengan cepat dan selamat, ini berkat Koordinasi yang baik dari seluruh unsur-unsur
SAR dilapangan, Instansi Pemerintah, Institusi Kepolisian serta partisipasi
masyarakat yang telah mampu melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan rasa
ikhlas.” Ujarnya.
Kaden A Akbp Adarma Sinaga, M.Hum saat melakukan Konsolidasi Pasukan pasca Operasi SAR selesai |
(tekkom)
Friday, 1 March 2013
"MARI SUKSESKAN PEMILUKADA GUBSU / WAGUBSU TAHUN 2013, DENGAN SEMANGAT MERAH PUTIH !"
Panel Tahapan Pemilukada Gubsu/Wagubsu tahun 2013 |
Jakarta, kpu.go.id—Pelaksanaan pemilu kepala
daerah harus dimulai dari perencanaan yang matang. Dengan rencana yang
matang, berbagai potensi masalah pada tahap penyelenggaraan pemilihan
kepala daerah dapat dicegah. Semua tahapan dilaksanakan dengan merujuk
pada dokumen perencanaan yang sudah dibuat.
Kabupaten/kota yang akan melaksanakan pemilu kepala daerah perlu
berkomunikasi dan konsultasi secara intensif dengan KPU Provinsi
sehingga keduanya sama-sama mengetahui perkembangan yang terjadi pada
setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah.
Cagub / Cawagub Sumut 2013 |
“Jangan sampai KPU Provinsi diberi tahu ketika ada masalah saja. Begitu
juga dengan KPU Pusat, informasi yang disampaikan dari daerah harus
akurat dan terpercaya. Sebab informasi yang salah akan membuat
penanganannya beramasalah,” ujar Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik saat
menjadi narasumber pada rapat kerja KPU se Sulawesi Utara di Kota
Manado, Sabtu (9/2).
KPU, kata Husni sudah membenahi regulasi yang menyangkut dengan
pelaksanaan pemilu kepala daerah terutama terkait tata cara pencalonan
kepala daerah dan wakil kepala daerah. KPU sudah merevisi peraturan KPU
Nomor 13 tahun 2010 dan peraturan KPU Nomor 6 tahun 2011 menjadi
peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012.
“Ada yang tidak sinkron antara peraturan KPU Nomor 13 dan peraturan KPU
Nomor 6. Itulah yang kemudian kita sempurnakan pada peraturan KPU Nomor 9
Tahun 2012,” ujarnya.
Husni menekankan beberapa hal yang perlu dipahami dan diperhatikan
dengan baik oleh penyelenggara dalam pelaksanaan pemilihan umum kepala
daerah. Pertama, keabsahan partai politik yang akan mengusung pasangan
calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Partai-partai lama yang sudah bergabung dengan partai lain dan berganti
nama tidak dapat lagi mengajukan pasangan calon kepala daerah dan wakil
kepala daerah dengan nama dan pengurus partai lama. Pengajuan pasangan
calon, kata Husni, hanya dapat dilakukan oleh pengurus partai yang
merupakan hasil penggabungan tersebut.
Kedua, jumlah minimal dukungan untuk mengajukan pasangan calon kepala
daerah dan wakil kepala daerah. Jumlah kursi atau jumlah perolehan suara
sekurang-kurangnya 15 persen. “Pembulatannya tidak bisa dilakukan ke
atas. Harus pas 15 persen atau lebih. Misalnya 14,99 persen, tetap tidak
memenuhi syarat,” ujarnya.
Husni meminta KPU jangan memberi peluang bagi partai politik yang
mengajukan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan
jumlah kursi atau suara yang tidak mencapai jumlah minimal. “Jangan
sampai memberi peluang di masa perbaikan. Soal dukungan ini harus tuntas
saat mendaftar. Kalau dukungannya tidak cukup, tolak saja sehingga
tidak jadi soal di kemudian hari,” jelasnya.
Ketiga, keabsahan dokumen pendidikan pasangan calon kepala daerah dan
wakil kepala daerah. Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, keabsahan ijazah diperiksa di semua tingkatan mulai
dari sekolah dasar (SD) sampai pendidikan terakhir. “Kalaupun dia sudah
pegawai negeri sipil (PNS), kalaupun dia sudah kepala daerah, ijazahnya
harus diteliti lagi. Kalau memang ijazahnya palsu harus ditolak.
Kaitannya dengan statusnya yang sedang PNS atau sedang menjabat, itu
urusan lain,” ujarnya.
Keempat, daftar pemilih tetap (DPT). Persoalan ini muncul, kata Husni,
karena petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) tidak bekerja dengan
baik. “Ada dua kemungkinan. Pertama PPDP nya malas bekerja dan kedua
PPDP nya imaginer. Namanya ada tetapi yang mengerjakan Panitia
Pemungutan Suara (PPS). KPU harus pastikan bahwa PPDP itu benar-benar
ada orangnya dan bekerja dengan baik,” ujarnya.
Kelima, penetapan calon terpilih. Penyelenggara, kata Husni, jangan
sampai tergoda dan terbawa-bawa untuk turut serta memenangkan salah satu
pasangan calon. KPU Pusat kata Husni tidak akan pernah mengintervensi
daerah untuk memenangkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
tertentu, parpol tertentu pada pemilu legislatif dan calon presiden atau
wakil presiden tertentu saat pemilu presiden.
“Kami percaya dengan kinerja KPU di daerah. Sama halnya saat
penetapan partai politik peserta pemilu 2014, KPU tidak mengubah satupun
keputusan rapat pleno yang dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota dan
provinsi. Kalau Kabupaten/kota dan provinsi bekerja dengan baik akan
berdampak pada semua penyelenggara pemilu,” ujarnya.
(sumber: www.pemiluindonesia.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Upacara "BUKADIK AK-49" Siswa Diktukba Polri Gel-II T.A. 2023
Hinai, Selasa (25/7/23). Diktukba Polri merupakan tahap pendidikan dan latihan bagi calon Bintara Kepolisian yang telah melalui serangkaian...
-
SEJARAH BERDIRINYA SPN POLDA SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG SPN Sampali Medan sebelum 1984 Sekolah Polisi Ne...
-
JURIT MALAM, Kegiatan "Uji Nyali" Tradisi Pembulatan Latihan Kegiatan saat outbound / Latihan Berganda / Kemping tersebut ber...
-
Jakarta, Senin (27/2/23). Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si memutasi sejumlah...