Kapolda Sumut didampingi Kasat Brimob saat pengecekan personil pengamanan kantor DPRDSU Medan |
PERSONIL
GABUNGAN JAJARAN POLDA SUMUT AMANKAN PELANTIKAN ANGGOTA DPRDSU TAHUN 2014
Sebanyak 1.537 personel
jajaran Polda Sumut bersiaga untuk mengamankan pelantikan anggota DPRD Sumatera
Utara dan DPRD Kota Medan pada tanggal 15 September 2014.
Kasubbid Pengelola
Informasi dan Data Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan di Medan, Kamis,
jumlah itu terdiri dari 924 personel Polda Sumut dan 613 personel Polresta
Medan.
Personel yang dikerahkan
untuk pelantikan tersebut berasal dari berbagai satuan kerja kepolisian, mulai
unit Lalu Lalu Lintas, Sabhara, Intelijen dan Keamanan, hingga Satuan Brimob.
Untuk memaksimalkan
fungsi pengamanan, pihaknya akan melakukan gelar pasukan di Lapangan KS Tubun
Mapolda Sumut pada hari Jumat tanggal 12 September 2014.
“Personelnya diapelkan
untuk mengecek kesiapan dalam pelantikan nanti,” katanya.
Menurut Kasubbid PID,
untuk kelancaran pelantikan di dua lokasi yang berdekatan tersebut, pihak
kepolisian akan menutup jalur masuk ke Jalan Imam Bonjol yang merupakan lokasi
gedung wakil rakyat itu.
“Kita hanya menyiapkan
(jalur masuk) untuk tamu dan undangan,” katanya.
Sementara Kasat Brimob
Polda Sumut Kombes Pol. Nirboyo, S.ik menambahkan, pihak Brimob tidak akan
melakukan penyisiran ulang melalui personel tim Penjinak Bom (JIBOM) Satuan
Brimob Polda Sumut untuk mengetahui kemungkinan adanya benda-benda berbahaya,
karena tim tersebut sudah melakukan sterilisasi sehari sebelumnya dan pada hari
“H” nya Tim JIBOM disiagakan langsung pada saat pelantikan dimulai. “Situasinya
sangat aman. jadi, tidak perlu penyisiran kembali,” ujarnya.
Untuk skema pengamanan itu, setidaknya 300
personel kepolisian gabungan yang terdiri dari Polsek, Sabhara Polresta dan
Polda Sumut serta Sat Brimob Polda Sumut, akan diturunkan.
“Kita bentuk tiga ring pengamanan. Ring dalam,
ring pintu dan ring luar. Potensi gangguan keamanan memang belum ada, hanya
untuk antisipasi,” jelas Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf Hondawantri.
Yusuf menegaskan, ia telah menginstruksikan
kepada seluruh jajarannya untuk secara ketat melakukan pengawasan terhadap
jalannya pelantikan.
Sehingga ia berharap agar seluruh undangan, dan
pihak-pihak yang akan menghadiri pelantikan, menggunakan identitas yang telah
diberikan.
“Kalau tidak ada identitas atau undagan tidak
akan diizinkan masuk. Saya sudah tegaskan itu kejajaran. Kalau sekadar ingin
lihat, ada layar televisi yang akan disiapkan di luar. Yang pasti akan ada
tindakan tegas untuk setiap pelanggaran. Dan kita sudah siaga untuk kemungkinan
terburuk,” jelasnya.
Informasi yang dihimpun, pelantikan anggota DPRD
Medan masa bakti 2014-2019 ini, akan diwarnai dengan sejumlah aksi unjuk rasa.
Karena sejumlah kelompok mahasiswa dan
masyarakat, berencana menggelar aksi untuk menolak pemilukada dilakukan oleh
DPRD, saat pelantikan berlangsung.
Potensi kericuhan lainnya, datang dari insan
pers yang bakal sulit memasuki lokasi pelantikan. Karena hingga saat ini, belum
ada pembagian identitas untuk para jurnalis yang akan meliput momen tersebut.
PROSES PENGAMANAN PELANTIKAN ANGGOTA DPRDSU
Proses pelantikan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara di Medan, Senin,
mendapatkan pengawalan berlapis dari personel kepolisian.
Di luar area gedung DPRD
Sumut, terlihat ratusan personel dari Polda Sumut dan Polresta Medan
berjaga-jaga.
Petugas lainnya sekaligus
mengatur kelancar arus lalu lintas di kawasan setempat.
Ketika akan memasuki area
DPRD Sumut, undangan yang menghadiri pelantikan itu, terlebih dulu menjalani
pemeriksaan di bagian pintu gerbang.
Setelah itu, undangan dari berbagai eleman masyarakat dan instansi pemerintahan juga diperiksa kembali ketika akan memasuki ruang paripurna pelantikan.
Setelah itu, undangan dari berbagai eleman masyarakat dan instansi pemerintahan juga diperiksa kembali ketika akan memasuki ruang paripurna pelantikan.
Di bagian depan ruang
sidang paripurna DPRD Sumut, terlihat pintu pendeteksi logam yang harus
dilintasi mereka yang hadir dalam pelantikan tersebut.
Setelah memasuki ruang
paripurna, undangan yang terdiri atas tokoh nasional dan keluarga anggota DPRD
Sumut terpilih, ditempatkan di bagian VIP yang berada persis di belakang kursi
anggota dewan.
Undangan lain, termasuk
pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Sumut ditempatkan di
bagian tribun ruang paripurna.
Sementara itu Kapolda
Sumut Irjen Pol. Eko Hadi Sutedjo didampingi Kasat Brimob serta Kapolresta
Medan dan diikuti pejabat teras Polda Sumut lainnya melakukan pemantauan dan
pengecekan kepada personil yang sedang melaksanakan tugas pengamanan luar
disekitar gedung DPRDSU dan seputar lapangan Benteng. Kemudian Kapolda Sumut
meninggalkan gedung DPRDSU untuk melakukan patroli bersama jajaran Sat Lantas Polda
Sumut.
ACARA PENGANGKATAN ANGGOTA
DPRDSU
Kasat Brimob meninjau ruangan Paripurna Gedung DPRDSU |
Proses
pelantikan melalui rapat paripurna DPRD Sumut di Medan, Senin tersebut, diawali
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Setelah itu,
Sekretaris DPRD Sumut Randiman Tarigan membacakan Surat Keputusan (SK) Menteri
Dalam Negeri Nomor 161.12-3601 11 tertanggal 11 September 2014 tentang
pemberhentian anggota DPRD Sumut periode 2009-2014.
Kemudian,
dibacakan juga SK Menteri Dalam Negeri Nomor 161.12-3602 tentang pengangkatan
anggota DPRD Sumut periode 2014-2019.
Usai
membacakan SK tersebut, DPRD Sumut yang akan dilantik dipanggil satu per satu
yang dimulai dari legislatif Partai Golkar sebanyak 17 orang, yakni Ajib Shah,
H.M. Hanafiah Harahap, Wagirin Arman, Muchrid Nasution, Indra Alamsyah,
Helmiati, Syamsul Bahri Batubara, Novita Sari, H.A. Yaisr Ridho Lubis, Chaidir
Ritonga, Arota Lase, F.L. Fernando Simanjuntak, Janter Sirait, Leonard Surungan
Samosir, Putri Susi Melani Daulay, dan Sampang Malem.
Kemudian dari PDI Perjuangan 16 orang, yakni Brilian Moktar, Budiman Pardamean Nadapdap, Zahir, Augus Napitupulu, Efendi Panjaitan, Baskami Ginting, Wasner Sianturi, H.M. Affan, Sutrisno Pangaribuan, Sarma Hutajulu, Jantoguh Damanik, Sudarti Sitepu, Ruben Tarigan, Efendi Napitupulu, dan Herman Sembiring.
Dari Partai
Demokrat sebanyak 14 orang, yakni Saleh Bangun, Sopar Siburian, Meilizar Latif,
Arifin Nainggolan, Guntur Manurung, Syahrial Tambunan, Hartoyo, Mustofawiyah,
H.T. Milwan, Tiaisah Ritonga, Lidiano Lase, Rony Reynaldo Situmorang, Jenny
Riany Lucia Berutu, dan Muhri Fauzi Hafiz.
Dari Partai
Gerindra 13 orang, yakni Sonny Firdaus, Salomo T.R. Pardede, Yantoni Purba,
Eveready, Ramses Simbolon, Sri Kumala, Ari Wibowo, Parlinsyah Harahap, Fajar
Waruwu, Donald Lumbanbatu, Richard Pandapotan Sidabutar, Astrayuda Bangun, dan
Ajie Karim.
Dari Partai
Hanura 10 orang, yakni Zulkifli Efendi Siregar, Darwin Lubis, Firman Sitorus,
Ebenejer Sitorus, Patar Sitompul, Fanotona Waruwu, Aduhot Simamora, Rinawati
Sianturi, Toni Togatorop, dan Robby Anangga.
Dari PKS
sebanyak sembilan orang, yakni H.M. Hafez, Ikrimah Hamidy, Satria Yudha Wibowo,
Zulfikar, Syamsul Qodri Marpaung, Basyir, Burhanuddin Siregar, Hidayah Herlina
Gusti, dan Khairul Anwar.
Dari Partai
NasDem lima orang, yakni H.M. Nezar Djoeli, Jubel Tambunan, Delmeria, Inge
Amelia Nasution, dan Anhar A. Monel.
Dari PKB tiga
orang, yakni Zeira Salim Ritonga, Philips Perwira Juang Nehe, dan Tigor
Lumbantoruan, PAN enam orang, yakni Parluhutan Siregar, Muslim Simbolon,
Zulkifli Husein, Aripay Tambunan, Iskandar Sakti Batubara, dan Syah Afandin,
PPP empat orang, yakni Yulizar Parlagutan Lubis, Hasaidin Daulay, Gustami H.S.,
dan Ahmadan Harahap, serta  dari PKPI tiga orang, yakni Januari
Siregar, Robi Agusman Harahap, dan Juliski Simorangkir.
Setelah
pengambilan sumpah, dilakukan penandatangan berita acara pelantikan melalui
perwakilan, yakni Helmiati (Islam), Aduhot Simamora (Protestan), Ramses
Simbolon (Katolik), dan Brilian Moktar (Buddha).
sumber: DNA-Tribun-Antara-Tekkom
sumber: DNA-Tribun-Antara-Tekkom